KlikFakta.com, KUDUS – Harga ayam hinga telur di beberapa wilayah di Indonesia melambung tinggi. Seperti halnya harga telur ayam di warung di Kabupaten Kudus yang mencapai Rp 32.000 per kg.
Bahkan harga ayam potong di Pasar Tradisional Bitingan Kudus sampai Rp 40.000 per kg.
Kenaikan serupa juga terjadi di Garut yang mana harga telur ayam juga berkisar pada Rp 32 ribu per kg.
Ponorogo juga mencatatkan kenaikan harga telur ayam yang mencapai Rp 31.000 per kg. Sementara harga ayam potong sampai Rp 34.000 per kg.
Secara umum, penyebab kenaikan harga ayam dan telur akibat adanya kenaikan harga pakan. Sebagaimana kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan.
Reynaldi mengungkapkan harga pakan ternak yang melambung tinggi memainkan faktor penting dalam kenaikan harga daging hingga telur ayam.
Selain itu, Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar, Rofi Yasifun mengatakan kenaikan harga telur lantaran adanya permintaan pasar yang naik.
Pihaknya mencatat setiap tahun ada peningkatan permintaan pasca lebaran seiring ramainya kegiatan hajatan.
“Harga telur naik ini karena demand naik, orang hajatan ramai, hidup kembali normal setelah libur Panjang. Pasca Idulfitri selalu kami data, pada tahun-tahun sebelumnya puncak kenaikan harga biasanya di H+21 sampai H+27 lebaran, dan tahun ini juga sama ada kenaikan,” tuturnya, Rabu (17/5/2023).
Hal yang sama juga diungkap seorang pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Wanti. Ia mengungkapkan musim hajatan memicu kenaikan.
Selain itu, ada informasi soal penjualan stok daging ayam ke luar negeri.
“Makanya mau tidak mau kita ambil harga segitu (tinggi). Kayak kami pedagang biasa gini bisanya pasrah,” ucapnya, melansir dari Tribun Muria, Jumat (19/5/2023).
Walhasil, daya beli masyarakat pun menurun. Wanti mengatakan kini pasar sepi. Kebanyakan pembeli pun menawar harga di bawah pasaran.
