KlikFakta.com, JEPARA – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanti mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan terduga pelaku pelecehan seksual oknum kepala sekolah di salah satu SMP di Kembang Jepara.
Hal tersebut diungkapkan Edy saat ditemui awak media seusai pemusnahan barang bukti miras hasil operasi KRYD jelang Lebaran 1444 H di Polres jepara.
Ia menyatakan telah menonaktifkan oknum kepala sekolah SMP di Kembang terduga pelecehan seksual sejak Jumat (14/4/2023).
“Perintah saya dinonaktifkan, masukan ke kantor induk sambil kita selidiki permasalahan sebenarnya,” terang Edy.
Edy menambahkan ia akan memberikan pembinaan kepada Kepsek SMP di Jepara agar tak ada masalah perihal kekerasan seksual.
“Mungkin hari ini atau besok panggil semua kepala sekolah untuk bisa saya berikan pembinaan jadi tidak ada lagi masalah kekerasan seksual dan lainnya,” katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan akan memberikan pendampingan korban pelecehan seksual.
“Jadi diselidiki dahulu, yang betul seperti apa” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Jepara AKBP Warsono menerangkan jika korban tak mau melaporkan. Mereka hanya ingin pemerintah mencopot kepsek itu.
Meski demikian, Warsono menerangkan jika pihak Polres telah proaktif dengan mengunjungi semua korban.
“Dari PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) responsif juga. Kita harus proaktif. Baik masalah ini bisa kita tindak lanjuti,” kata Warsono.
Ia mengharapkan agar kasus ini tak hilang begitu saja. “kita tindak lanjuti permasalahan ini. Tidak ada kita mau kongkalikong,” tegasnya.
Sebelumnya, 7 siswi di salah satu SMP di Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh kepala sekolah. Kabar menyebutkan, mereka mengalami kekerasan seksual secara verbal ataupun fisik.
Kekerasan seksual itu terjadi di ruang kepala sekolah.
Para siswa SMP yang geram dengan kabar itu pun sempat menggelar aksi demo pada Rabu (12/4/2023) di lingkungan sekolah.