KlikFakta.com, KUDUS – Kegiatan terawih dan silaturahmi bersama (tarhima) oleh Bupati Kudus Hartopo beserta jajarannya terus berlanjut. Pada Selasa (4/4) pihaknya mengunjungi masjid bersejarah dan sakral, Masjid Baitussalam, di Pondok Pesantren Al-Qaumaniyah, Jekulo, Kudus.
“Saya takjub dengan sejarah masjid dan ponpes ini. Sangat sakral tentunya,” kata Hartopo.
Masjid ini merupakan cikal bakal penyebaran Islam di kawasan Jekulo. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qaumaniyah, KH. H. Mujib menuturkan tokoh yang berjasa membangun masjid itu adalah Mbah Yasin.
“Tempat ini didirikan tahun 1918 M oleh seorang tokoh agama bernama Mbah Yasin,” ucapnya.
Selanjutnya ia menjelaskan ada beberapa aturan yang berlaku di masjid. Seperti halnya tidak boleh melagukan adzan, masjid hanya untuk laki-laki. “Sementara perempuan tidak diperkenankan masuk,” kata Mujib.
Selain itu, ada beberapa aturan yang berlaku di bangunan pondok pesantren yang telah berlaku turun-temurun.
“Pondok ini bangunannya harus tetap orisinil dan tidak boleh diubah. Setiap santri yang mondok selalu diwajibkan tirakat dengan puasa dalail (puasa satu tahun penuh),” jelasnya.
Sebagai tambahan, pada era Mbah Yasin, pesantren ini tidak memiliki nama. Namun para santri menyebutnya dengan nama “Pondok Bareng”. Kemudian, tokoh yang secara resmi memberikan nama Al-Qaumaniyah adalah penerus Mbah Yasin, KH. Muhammad.
Tepat pada tahun 1979, pesantren ini resmi bernama Al-Qaumaniyah yang berkaitan dengan Dukuh Kauman, tempat pesanten itu berdiri.
Kegiatan tarhima Hartopo kemudian berlanjut dengan penyerahan bantuan. Untuk sarana peribadatan dan pendidikan bagi Ponpes Al Qaumaniyah senilai Rp 500 juta.