Kajian Bulan Ramadhan di Tahunan Bahas Karya Imam Al Ghazali

KlikFakta.com, JEPARA – Ngaji Bareng MWC NU Tahunan dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara menggelar kajian selama bulan Ramadhan.

Pada Senin (3 April) kajian bulan Ramadhan membahas materi akhlak/tasawuf oleh Kiai Amiruddin, wakil rais syuriyah MWC NU Tahunan.

Kiai Amir, panggilan akrabnya, membacakan Kitabul Arbain fi Ushuliddin karya Imam Al Ghazali. Khususnya pada bab fi al qiyam bi huquq al muslimin wa husni al shuhbah ma’ahum.

Dalam pandangan Imam Al Ghazali, sebagaimana disampaikan Kiai Amir, manusia di dunia ada sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang hidup di masyarakat.

“Baik hidup sendirian sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, manusia mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk bersikap yang baik dan senantiasa berusaha melakukan hal yang baik”, terang Kiai Amir.

Dalam kehidupan bermasyarakat, ada 3 tingkatan manusia. Pertama, ia yang mampu menahan diri dari membuat orang lain resah dan terganggu.

“Sikap kedua yang merupakan tingkatan berikutnya adalah ia mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan mampu berkontribusi untuk kebaikan,” lanjut Kiai Amir.

Selanjutnya, tingkatan ketiga adalah mereka yang mampu menahan diri dari gangguan orang lain dan justru membalasnya dengan kebaikan.

“Dalam konteks sebagai pelayan publik, kita perlu memahami maqalah Al Ghazali sebagai upaya memberi kemanfaatan bagi masyarakat. Karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberikan manfaat bagi manusia yang lain, khairun naas anfa’uhum lin naas”, terangnya.

Camat Tahunan Nuril Abdillah yang hadir mengatakan ia akan berusaha menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagaimana Imam Al Ghazali mengajarkan.

“Kami sebagai pelayan publik di tingkat kecamatan Tahunan sangat mengapresiasi materi Kiai Amir. Kami berusaha untuk menerapkan good government dan clean governance melalui Gerakan ASN ber-AKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif”, tutur Nuril.