Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Waspada Penyakit Leptospirosis Akibat Kencing Tikus

Tikus sebagai pembawa penyakit leptospirosis (foto: Okezone)

KlikFakta.com – Kasus terus bertambah hingga menelan korban jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta masyarakat waspada terhadap penyakit leptospirosis.

Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan penyakit ini sering muncul di musim hujan, terutama karena banyaknya genangan air.

Hingga Desember 2022, sudah ada 1.408 kasus leptospirosis di 13 provinsi. Dari jumlah itu, Provinsi Jawa Tengah menyumbang kasus terbanyak dengan 502 kasus. Kemudian Jawa Timur edngan 401 kasus.

“Itu total yang tinggi,” kata Nadia sebagaimana melansir Tirto.id, Rabu (1/3).

Ia mengatakan jika kemungkinan masih ada kasus yang tidak tercatat pada daerah lain. Apalagi karena data yang telah ada berasal dari daerah yang rutin melaporkan kasus.

“Penting kewaspadaan kita apalagi musim hujan dan musim banjir mewaspadai lepto karena dapat juga menyebabkan kematian walau kecil,” ucapnya.

Nadia menyampaikan, hingga Desember 2022 sudah ada 132 kematian akibat leptospirosis.

Sementara untuk saat ini, Nadia mengatakan kepada MNC Portal pada Rabu (1/3) jika di Jawa Tengah ada seratusan kasus.

“Jawa Tengah ada 111 kasus dan 18 meninggal, Jawa Barat 9 kasus dan meninggal 2, DIY ada 86 kasus dan 12 kematian, serta Sulsel kasus 4 kematian 0,” ungkap Nadia.

Leptospirosis memiliki gejala sangat bervariasi. “Antara lain demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah dan tidak nafsu makan. Gejala disertai nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah. Muncul bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang ketika ditekan. Serta kelopak mata berwarna kuning,” jelas dr. Titis Dwi Tanti.

Lantaran mirip dengan gejala penyakit lain, ia meminta agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pemeriksaan.

Biasanya, gejala ini akan hilang dalam seminggu. Namun pada beberapa kasus, laptospirosis berkembang ke tahap kedua atau menjadi penyakit weil. Penyakit ini muncul akibat peradangan akibat infeksi salurah darah ke organ dalam.

Keluhan yang muncul bergantung pada organ yang terinfeksi. Selayaknya gagal ginjal, peradangan paru-paru hingga serangan jantung.

Share: