KlikFakta.com – Polrestabes Surabaya, Jawa Timur tengah menyelidiki dugaan penganiayaan terhadap sejumlah jurnalis saat bertugas di Surabaya.
Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan kepada CNNIndonesia mengonfirmasi langkah itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/1).
Sebelumnya, beberapa jurnalis menjadi korban penganiayaan ketika meliput kegiatan Satpol PP operasi penyegelan Gedung Diskotik Ibiza Club. Bangunan itu terletak di Jalan Simpang Dukuh Surabaya sekira pukul 14.00 WIB, Jumat siang.
Adapun korban penganiayaan itu yakni fotografer ANTARA Didik Suhartono, fotografer INEWS.com Ali Masduki, reporter INEWS Firman Rachmanudin, reporter Beritajatim.com Anggadia, dan reporter Lensaindonesia.com Rofiq.
Peristiwa itu berawal dari para jurnalis yang menunggu kegiatan Satpol PP di warung depan gedung diskotik. Kemudian seorang perempuan datang marah-marah meminta mereka naik ke lantai 5 Gedung Diskotik Ibiza Club untuk menemui orang bernama Wahyu.
Namun, mereka menolak perintah perempuan itu.
Berlanjut pada pukul 14.30 WIB, para jurnalis bergerak menuju depan lift gedung diskotik untuk bersiap wawancara dengan pimpinan operasi.
Saat itu mereka kembali mendapat intimidasi dan kembali diminta menemui Wahyu.
Karena tetap menolak, adu mulut pun terjadi.
Pada akhirnya belasan orang datang menghampiri dan memukul sejumlah jurnalis. Mereka diduga dari pihak diskotik.
Salah satu reporter, Firman mengatakan mereka terpaksa mundur pada 15.20 WIB. “Kami memutuskan mundur karena semakin banyak massa yang tersulut emosinya,” ucapnya.
Setelah melapor ke Polrestabes Surabaya, para wartawan melakukan visum ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Sumber: CNNIndonesia