Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hari Ibu 2022 Jadi Momen Ingatkan Pentingnya Pencegahan Stunting

Sosialisasi pencegahan stunting di Susu Moeria dalam rrangka menyambut hari ibu 2022

KlikFakta.com, KUDUS – Sosialisasi pencegahan stunting kembali dilaksanakan oleh TP PKK Kabupaten Kudus dalam memperingati Hari Ibu Tahun 2022. Kali ini sasaran sosialiasi adalah remaja dan usia pra nikah.

Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, hadir membuka kegiatan yang diikuti penggerak PKK dan Forum Generasi Berencana (Genre) di Susu Moeria Cafe, Sabtu (24/12) Pagi. 

Guna mencegah stunting, maka asupan nutrisi yang diberikan untuk bayi pada seribu hari pertama kehidupan wajib diperhatikan. Maka dari itu, para ibu perlu mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan bayi, baik ketika masa kehamilan hingga menyusui. 

“Pada usia seribu hari pertama kehidupan, asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil, tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si ibu, asupan nutrisi yang baik juga dibutuhkan bayi,” tuturnya. 

Pencegahan stunting pun bisa dimulai sejak usia remaja. Caranya dengan mewaspadai kondisi kurang darah alias anemia.

“Remaja perempuan yang sering anemia jangan disepelekan walaupun efeknya hanya pusing. Saya pun mengonsumsi tablet tambah darah sampai sekarang,” pesannya. 

Narasumber dokter spesialis anak dr. Arif Faiza, memaparkan bahwa penanganan stunting tidak hanya mengukur masalah tinggi badan saja.

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak, di antaranya adalah pemenuhan kebutuhan dasar anak.

Dia menyebut ada tiga hal yang perlu dicermati orang tua yaitu melalui asuh, asih dan asah. 

“Asuh mencakup kebutuhan nutrisi untuk kesehatan, melalui imunisasi dan kesegaran jasmani. Asih juga yang sering terlupakan karena ibu-ibu bekerja sehingga kurang memberi perhatian. Asah yakni membutuhkan peran orang tua dalam stimulasi kreativitas anak,” jelasnya. 

Dokter menjelaskan, stunting kerap disebabkan karena gangguan gizi jangka panjang atau malnutrisi kronis.

Masalah gangguan gizi disebabkan karena keluarga yang tidak mampu atau keluarga yang tidak mengetahui kebutuhan gizi anak. 

“Dua penyebabnya karena memang tidak mampu, atau yang mampu tapi tidak tahu mana yang baik untuk bayinya. Saya pernah menjumpai orang tua yang mampu tapi membelikan minuman kemasan dari pada susu untuk anak,” terangnya. 

Owner Susu Moeria, Feliciana, mengungkapkan pihaknya ikut merasa tergerak membantu upaya pencegahan stunting. Pasalnya produk-produk olahan susu keluaran Susu Moeria sangat berhubungan dengan gizi.

“Ikut mendukung kegiatan ini supaya ibu-ibu mengerti asupan gizi demi tumbuh kembang anak. Saya juga mengucapkan selamat Hari Ibu untuk ibu-ibu hebat di sini,” katanya. 

Acara juga dibarengi dengan penyerahan susu sapi murni untuk anak-anak, makanan tambahan untuk ibu hamil dan BKB Kit untuk perwakilan BKB di Kudus. Sosialisasi ditutup dengan demo memasak oleh Mawar Hartopo dengan peralatan memasak yang didukung dari Ace Hardware Kudus. (*)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *