KlikFakta.com, KUDUS – Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan sumber edukasi dalam menjaga kesehatan ketika masa kehamilan hingga melahirkan. Mengingat pentingnya manfaat buku KIA, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menguatkan inovasi Sinau Bareng Sehari Satu Lembar Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Sirengsari BUKIA).
Kegiatan dibuka oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo dengan diikuti perwakilan organisasi-organisasi wanita dan perwakilan pelajar yang hadir di Aula Dinas Kesehatan, Kamis (13/10).
Buku KIA memuat banyak informasi tentang kiat menjaga kesehatan ibu dan anak dari masa kehamilan, melahirkan, dan anak balita.
Karena besar manfaatnya, Mawar Hartopo mengajak Ibu-ibu untuk rutin membaca KIA, minimal sehari satu lembar. Pengetahuan yang didapat dari buku tersebut kemudian bisa diterapkan oleh ibu selama masa kehamilan dan merawat balita.
“Penting banget kalau generasi penerus harus dipersiapkan dari awal kehamilan. Bukunya lebih tebal dan lebih komplit sudah kayak kamus yang dirangkum dan semua informasi ada buat ibu hamil,” tuturnya.
Buku tersebut juga memiliki fungsi untuk mencatat kondisi kesehatan pada masa kehamilan hingga anak berusia 5 tahun. Informasi yang tercatat akan menjadi pedoman penting bagi petugas kesehatan dalam memantau kesehatan ibu dan anak.
Mawar Hartopo pun berpesan agar buku KIA selalu dibawa ketika memeriksakan kehamilan atau balita.
“Buku KIA sangat penting dan harus dimengerti oleh ibu maupun keluarga. Informasi dan pedoman penting bagi keluarga dan petugas kesehatan, serta untuk menjaga kesehatan ibu selama hamil sampai melahirkan,” pesannya.
Pertemuan tersebut diharapkan membawa perubahan yang lebih baik dalam percepatan penurunan AKI, AKB dan angka stunting. Ketua TP PKK Kabupaten Kudus meminta seluruh peserta untuk menularkan edukasi buku KIA kepada seluruh masyarakat, khususnya kaum perempuan.
“Informasi yang ada disini bisa ditularkan kepada masyarakat untuk mengedukasi. Terutama pentingnya rutin cek kesehatan bagi ibu hamil di posyandu,” pesannya.
Sebagai penggerak PKK, Mawar Hartopo sangat mendukung segala upaya dalam rangka percepatan penurunan AKI, AKB dan stunting di Kabupaten Kudus. Dia mengapresiasi komitmen bersama yang dilakukan Dinas Kesehatan bersama organisasi-organisasi wanita yang terlibat.
“Ini menunjukkan bahwa komitmen yang kita bangun benar-benar dilaksanakan. Sangat mengapresiasi atas usaha-usaha yang dilakukan bersama dalam rangka percepatan penurunan AKI, AKB dan angka stunting,” ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto, melaporkan bahwa kegiatan penguatan inovasi Sirengsari BUKIA melibatkan organisasi-organisasi wanita serta perwakilan remaja SMA/sederajat. Edukasi secara menyeluruh dimulai dari hulu, artinya dari masa remaja. Kegiatan dilakukan sebagai upaya pencegahan bertambahnya angka kematian ibu yang pada tahun 2022 ini tercatat 11 kasus.
“Kita siapkan dari masa menjadi calon ibu atau pengantin, secara periodik kita laksanakan gerakan minum tablet tambah darah untuk remaja putri sehingga ketika menjadi calon ibu tidak anemia,” jelasnya.(*)