KlikFakta.com, JEPARA – Dua kampung di Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kota, Kabupaten Jepara yang bertahun-tahun terpisah oleh sungai, kini terhubung dengan Jembatan Sinambung yang dibangun oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Jembatan selebar 1,40 meter dan panjang 24 meter itu dibangun dari anggaran bantuan Provinsi (Banprov) sebesar Rp 200 juta di tahun 2021.
Dulunya, akses penghubung dua kampung yakni RT 4 RW 4 dengan RT 3 RW 5 hanya jembatan bambu yang bisa dilewati pejalan kaki. Jembatan tersebut menjadi berbahaya saat menyebrang di musim hujan.
Yitno, warga Desa Mulyoharjo RT 3 RW 5 mengatakan bahwa pembangunan jembatan dari Banprov tersebut membuat hubungan sosial dua kampung semakin dekat.
“Beda jauh, dulu antar kampung kurang dekat sekarang berhubung ada jembatan bantuan dari Pak Ganjar jadi lebih dekat hububgan warga, tidak perlu muter, padahal deket skali,” katanya, Rabu (24/8/2022)
Selain itu, keberadaan jembatan baru tersebut menjamin keselamatan warga. Lantaran sebelumnya rawan terpeleset dan bambu patah.
“Jembatan bambu itu sudah bertahun-tahun. Jadi, manfaat jembatan (Banprov) banyak. salah satunya lewat gampang aksesnya, hubungan sama kampung sebelah lebih dekat, dan aman untuk menyeberang,” lanjutnya.
Manfaat Jembatan Sinambung juga dirasakan oleh Sukarmi, warga Desa Mulyoharjo yang lain. Baginya, jembatan itu mempermudah akses warga untuk beraktivitas, karena bisa dilintasi sepeda motor.
“Kalau dulu mau ke pengajian harus mutar karena di sini jembatannya bambu, kalau sekarang sudah bisa dilewati sepeda motor,” ujarnya.
Ia menceritakan, waktu jembatan masih berupa bambu sering ada warga yang terpeleset. Bahkan ada yang nekat mengendarai sepeda ontel, dan jatuh ke sungai.
“Kalau lagi musim banjir nempel airnya ke jembatan bambu, bahaya, tidak bisa dilewati sepeda harus jalan kaki. Sering terpeleset pakai sepeda juga kecemplung. Sekarang sduah bisa pakai motor, saya pengajian rutin tiap hari jumat,” paparnya.
Begitu pula dengan Winarti, tetangga Sukarmi, yang mengaku senang karena jembatan itu mempermudah dirinya untuk berbelanja di warung yang berada di seberang sungai.
“Belanja lebih mudah karena ada jembatan. Ya, saya belanja biasanya dua hari sekali,” tuturnya.
Jembatan yang diresmikan Ganjar di bulan Mei 2022 itu juga membantu pelajar pergi sekolah. Siswa SD di RT 3 RW 5 yang semula harus diantar berangkat sekolah sekarang bisa sendiri.
“Dulu jembatannya bambu, saya takut kalau mau menyeberang, jadi kalau mau pergi ke sekolah harus diantar ayah lewat jembatan yang di sana jauh. Sekarang sudah bagus kalau sekolah naik sepeda sendiri,” ucap Kalista siswa kelas 5 SDN 5 Mulyoharjo.
Devita Nur, kelas 4 SDN 5 Mulyoharjo juga mengaku senang karena tidak perlu lagi menunggu orang tuanya menjemput untuk pulang.
“Dulu yang mengantar ayah, jauh muter. Kalau sekarang senang bisa skolah sendiri naik sepeda. Kalau dulu pulang sekolah dijemput harus mnunggu lama sekarang sudah bisa pulang sendiri,” tandasnya.
Sebagai catatan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan keuangan kabupaten/kota untuk pembangunan jembatan di tahun 2021 ada dua di Kabupaten Magelang yakni Jembatan Senowo senilai Rp 7,2 miliar dan Tangsi Rp 8,4 miliar.
Sedangkan Bankeu Desa di Jepara ada 7 titik pembangunan. Masing-masing nilainya Rp 200 juta.