KlikFakta.com – Polisi terus berusaha menangkap MSA, anak dari KH Muhammad Mukhtar Mukti pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang Jawa Timur. MSA menjadi pelaku atas dugaan pencabulan santriwati.
Proses penangkapan berlangsung dramatis karena massa melawan polisi yang mengepung pondok pesantren.
Pintu gerbang pesantren ditutup massa pembela MSA hingga polisi harus membuka paksa. Perlawanan ratusan massa menyebabkan seorang polisi terluka.
Polisi pun bertindak tegas dengan menangkap 320 massa pendukung MSA. Hingga Kamis siang sudah lebih dari delapan truk dipakai mengangkut massa.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, massa sudah melakukan penghadangan di dalam pesantren sejak pagi dengan alasan menggelar doa bersama.
Oleh petugas, massa diberi waktu 1 jam untuk doa bersama. “Namun setelah 1 jam berlalu ratusan massa tersebut tak kunjung bubar dan tetap menghalangi petugas. Sehingga terjadi saling dorong dengan petugas,” ujarnya.
Dirmanto menyatakan hingga kini tersangka MSA masih bersembunyi dan polisi masih melakukan pencarian di area pesantren. “Karena banyak sekali ruangan di sana, ruangan kosong, ruangan tersembunyi di sana banyak,” ujarnya.
Dirinya juga menyatakan massa telah diamankan di Mapolres Jombang untuk pemeriksaan. “Karena banyak yang dari luar kota. Ada yang dari Malang, Banyuwangi, Semarang, Jogja, bahkan ada yang dari luar Jawa dari Lampung,” ungkapnya.
Pihak polisi juga terus mendorong [engasuh Pesantren Siddiqiyyah, KH Mukhtar Mukti dan keluarga agar mau bekerjasama menunjukkan keberadaan anaknya (MSA).
Proses ini berjalan alot lantaran pihak keluarga enggan membantu petugas, bahkan janji KH Mukhtar Mukti untuk menyerahkan MSA ke Polda Jatim belum ditepati.
(MM)
