Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sebanyak 2 Ribu Pendamping Keluarga Bergerak di Jepara, Siap Turun Cegah Stunting

KlikFakta.com, Jepara – Sebanyak 2.739 orang tim Pemdamping Keluarga Bergerak di Kabupaten Jepara siap diturunkan ke desa untuk mencegah stunting. Selain sosialisasi, mereka bertugas untuk memutakhirkan (verifikasi) data sasaran keluarga berisiko stunting.

Para pendamping keluarga ini disiapkan dalam Apel Siaga Nasional yang dipusatkan di Kabupaten Subang, Jawa Barat Kamis (12/5/2022). Sementara Kabupaten Jepara, mengikuti secara virtual di Serambi Belakang Pendopo R.A Kartini Jepara. 

Hadir Sekda Jepara Edy Sujatmiko, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jepara Inah Nuroniah, Kepala Diskominfo Jepara Arif Darmawan, dan Kepala Inspektorat Agus Tri Harjono.

Kegiatan virtual ini diikuti 514 kabupaten kota di seluruh Indonesia. Juga pengelola balai penyuluhan kecamatan diseluruh melalui zoom dan youtube. Mereka diminta melakukan ikrar dan berjanji melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Kepala DP3AP2KB Jepara Inah Nuroniah mengatakan ada 913 tim pendamping keluarga bergerak di Kabupaten Jepara. Masing-masing tim terdiri dari 3 orang atau unsur yaitu bidan, kader Keluarga Berencana (KB), dan kader PKK yang ada di desa. Sehingga total ada 2.739 ribu orang pendamping di Jepara.

“Saat ini mereka sudah siap bekerja dan bersemangatk turun ke desa mencegah stunting,” kata Inah.

Ada beberapa hal di lapangan yang harus mereka laksanakan, seperti mendampingi calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan 3 bulan sebelum pernikahan, serta memastikan calon pengantin sehat lahir dan batin. 

Selanjutnya pendamping bertugas mendampingi ibu hamil untuk memastikan mendapat pemeriksaan secara berkala, asupan gizi seimbang serta bersalin di fasilitas kesehatan. Juga untuk mendampingi ibu pasca persalinan untuk menggunakan kontrasepsi.

“Mereka akan mendampingi ibu dan bayi untuk mendapatkan pelayanan posyandu dan pengasuhan orang tua guna mendapat pelayanan pendidikan secara holistik dan terintegrasi,” kata dia.

Kasus stunting di Kabupaten Jepara mengalami penurunan. Melalui data Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) secara elektronik jumlah kasus stunting mencapai 9.258 orang (2019). Kemudian turun menjadi 7.333 orang (2020), dan turun menjadi 7.261 orang (2021).

Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, pendamping keluarga di tingkat desa harus mampu menjadi jujukan masyarakat mendapatkan informasi mengenai kesehatan. Mereka juga harus ikut melayani masyarakat, terutama masalah pencegahan stunting.

(FERDY)  

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *