Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pj Bupati Minta Anak Tidak Sekolah Segera Ditangani

KlikFakta.com, Jepara – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta Anak Tidak Sekolah (ATS) di Jepara segera ditangani. Orang nomor satu di Pemkab Jepara itu meminta perangkat daerah hingga lurah dan petinggi berkolaborasi mengarahkan ATS untuk sekolah lagi. 

Ini disampaikan oleh Edy Supriyanta saat membuka Showcase Gerakan Remaja Hebat (GRH) di Halaman Setda Jepara, Sabtu (28/5/2022).

Edy mengungkapkan berdasarkan data Susenas tahun 2019, ada 17.065 anak tidak sekolah di Kabupaten Jepara. Terdiri dari anak tidak pernah sekolah, anak putus sekolah dan anak tidak melanjutkan sekolah.

“Masih ada 17 ribu lebih anak tidak sekolah di Jepara. Ini tanggungjawab kita semua. Saya minta perangkat daerah, camat hingga lurah dan kepala desa yang 17 ribu ini betul-betul kita arahkan untuk ayo sekolah maneh,” pinta Edy Supriyanta.

Showcase Gerakan Remaja Hebat digagas oleh Bappeda Jepara. Dalam acara ini dipamerkan sejumlah produk unggulan dari 4 desa GRH. Masing-masing dari Desa Tulakan Kecamatan Donorojo, Desa Tubanan Kecamatan Kembang, Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan dan Desa Nalumsari.

Desa Tulakan menampilkan produk kaos “Lungan” (lukis tangan) dan mplok-mplokan, Desa Tubanan menampilkan konseling remaja dan kursus bahasa inggris. Sedangkan Desa Tegalsambi menampilkan batik motif perang obor dan pojok literasi serta Desa Nalumsari menampilkan pengelolaan bank sampah dan permainan tradisional.

Kepala Bappeda Subiyanto mengungkapkan Jepara sebagai salah satu 4 kabupaten piloting penanganan ATS pada tahun 2021 dan ditindaklanjuti dengan launching gerakan Yuk Sekolah Maneh.

“Dan ini dilaksanakan program gerakan Remaja hebat yang diadaptasi dari program lingkar remaja yang dikembangkan oleh Unicef di 4 desa piloting penanganan anak tidak sekolah di Nalumsari, Tegalsambi, Tulakan dan Tubanan,” ujar Subiyanto.

Kegiatan ini, kata dia, tidak hanya diikuti oleh ATS, tetapi merupakan kombinasi antara ATS dan non ATS. Kegiatan ini diberikan kepada remaja minimal 10 kali pertemuan di setiap desa.

“Setelah dilaksanakan 10 kali pertemuan lingkar remaj, maka puncaknya dilakukan showcase di tingkat kabupaten hari ini,” tandas Subiyanto.

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Unicef Jawa Bali Ari Rukmantara, perwakilan Institut Teknologi dan Bisnis Semarang selaku mitra Unicef, kepala perangkat daerah, pimpinan ormas, camat se-Kabupaten Jepara, petinggi empat desa piloting dan sejumlah pelajar.

(FERDY)
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *