Yang memakai kemeja putih Wadir RSUD Sugiarto, bagian kanan Wadir Wahyu Widjanarko Wakil Direktur Pelayanan (foto : ra) |
KlikFakta.com, KUDUS – Ruang Anggrek 1 yang digunakan sebagai ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus ditutup sebagai ruang isolasi pasien Covid-19. Hal ini dilakukan semakin turunnya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Setelah sebelumnya, pihak rumah sakit juga telah menutup lima ruang isolasi lainnya. Yakni ruang Anggrek 2, Dahlia 2, Melati 2, Bougenvile 2 dan Bougenvile 3.
”Alhamdulillah, ruang Anggrek 1 sudah ditutup sebagai ruang isolasi. Dan per 1 September sudah bisa digunakan sebagai ruang perawatan VIP untuk pasien non covid-19, jadi 7 dari 8 ruang isolasi yang kemarin waktu gelombang kedua covid 19 datang di Kudus, saat ini hanya tinggal 1 ruangan saja” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dokter Wahyu Widjanarko.
Wahyu menjelaskan, penutupan ruang isolasi ini juga dibarengi dengan proses pembersihan dan sterilisasi. Hal ini untuk memastikan ruangan tersebut sudah benar-benar aman dari virus covid-19.
Kekompakan tim diberengi dengan sistem manajemen yang baik, RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus berhasil melewati fase kritis dari serangan varian delta pada gelombang kedua covid-19 paska lebaran kemarin.
Jumlah pasien covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus berangsur turun. Dari total kasus covid-19 yang ada sebanyak 3.526 pasien, sebanyak 2.892 dinyatakan sembuh.
”Saat ini hanya tersisa dua pasien covid-19 yang dirawat di sini,” jelasnya.
Sementara itu, terkait perkembangan tingkat keterisian tempat tidur dan bed occupancy rate (BOR) yang semula sempat menyentuh angka 99 persen pada minggu kedua bulan Juni 2021, kini hanya tinggal 5 persen.
Waki Direktur RSUD Sugiarto bersama Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dokter Wahyu Widjanarko mencopot tulisan ruang isolasi (foto : ra) |
Wahyu merincikan, peningkatan BOR isolasi terjadi mulai minggu kedua bulan Mei hingga minggu kedua bulan Juni. Kemudian berangsur turun pada minggu ketiga bulan Juni hingga saat ini.
RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus juga mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Selain penanganan medis bagi warga terpapar, RSUD juga disiplin menerapkan 5 M di lingkungan rumah sakit, juga turut serta dalam percepatan program vaksinasi. Baik bagi masyarakat umum maupun untuk seluruh tenaga kesehatannya.
Program vaksinasi di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dimulai padà 25 Januari 2021 yang dicanangkan langsung oleh Bupati Kudus HM. Hartopo. Sampai saat ini sudah ada 9.250 orang yang sudah melakukan vaksin di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Dengan rincian vaksin dosis pertama sebanyak 4.959 orang, dosis kedua sebanyak 3.682 orang dan vaksin ketiga sebanyak 610 orang.
”Vaksin dosis ketiga ini booster untuk tenaga kesehatan menggunakan vaksin moderna. Pelaksanaanya pada Jumat sampai Rabu kemarin sebanyak 610 orang,” terangnya.
Dari jumlah total pegawai RSUD dr. Loekmono Hadi sebanyak 984 orang, ada 374 orang yang ditunda penyuntikan vaksin booster. Dengan beragam alasan, diantaranya terkonfirmasi sebelum tiga bulan, penyuntikan vaksis dosis kedua belum ada tiga bulan dan sedang sakit.
Pelaksanaan vaksin boster bagi nakes di RSUD ini merupakan hal yang wajib dilakukan oleh nakes, sehingga masyarakat tidak perlu kemudian masih berasumsi takut untuk berobat di RSUD karena satu, virus covid 19 ini sudah mereda, dua, sterilisasi ruangan kami lakukan dengan rutin, ketiga para nakes juga sudah divaksin booster.