Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tak Ada Pasien Covid-19 Lari Dari RS, Begini Penjelasan RS ‘Aisyiyah Kudus

Humas RS Aisyiyah Kudus dr. Agus Prasetyo tengah yang mengenakan batik warna hijau (foto : ra)

KlikFakta.com, KUDUS – Kembali media sosial dihebohkan adanya kabar seorang pasien yang dikabrkan positif covid-19 yang melarikan diri dari RS ‘Aisyiyah Kudus. Menanggapi adanya kabar yang simpang siur tersebut, pihak rumah sakit pun buka suara.

Melalui Humas RS Aisyiyah Kudus dr. Agus Prasetyo diketahui bahwa pasien yang dikabarkan kabur berinisial H, warga Desa Wergu Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Pihaknya membantah jika ada pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 melarikan diri.

“Ada pasien covid yang dikatakan kabur itu tidaklah benar. Kronologi awal pasien datang mau melahirkan, kemudian saat dilakukan rapid antigen, ternyata positif covid,” katanya.

Pihaknya menjelaskan bahwa pada kenyataannya, pasien H tersebut telah dinyatakan sembuh dari covid-19 dan diperbolehkan pulang sembari menjalani isolasi mandiri di rumah oleh dokter spesialis ruang isolasi covid.

Sesudah menjalani proses persalinan, jelas dokter Agus, pasien tersebut langsung menjalani perawatan di ruang isolasi. Sedangkan bayinya setelah menjalani perawatan 1×24 jam diperbolehkan pulang dengan kondisi sehat.

“Di dalam ruang isolasi, pasien dirawat oleh seorang dokter spesialis. Setelah 7 hari lakukan perawatan, pasien diizinkan pulang oleh dokter yang menangani,” lanjutnya.

Rencananya, pasien tersebut pulang di Hari Sabtu (3/7/2021). Namun, dikarenakan dokter yang sejak awal menangani pasien tersebut sedang ada acara di luar kota, alhasil pemulangan pasien diambil alih oleh rekan dokter sesama spesialis di ruang isolasi.

Sebelum memulangkan pasien, dokter memeriksa terlebih dahulu pasien. Sambil menunggu surat kontrol dan obat yang disiapkan dokter, diketahui keluarga pasien sudah datang menjemput dan terburu-buru untuk pulang.

“Disaat menunggu obat, pasien sudah dijemput keluarganya dan terburu-buru pulang. (Pasien) tidak kabur, karena sudah mendapatkan izin pulang,” jelas dokter Agus.

Di hari selanjutnya, salah seorang anggota keluarga pasien datang mengambil obat dan surat kontrol yang sebelumnya belum diambil. Pihak rumah sakit juga meminta koordinasi dengan bidan desa setempat untuk memantau kondisi pasien yang lanjut melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Kami juga sudah koordinasi dengan bidan desa setempat untuk memantau kondisi ibu tersebut. Untuk tracing selanjutnya, itu tugas dari puskesmas,” tandasnya.

Ra

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *