KlikFakta.com, KUDUS – Seluas 20 hektar areal persawahan di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, tergenang air. Guna mengalirkan air ke Spillway Drain (SWD) 1, sebanyak 20 pompa dikerahkan. Proses penyedotan air disaksikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo. Pihaknya didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Camat Kaliwungu, Kepala Desa Setrokalangan, perwakilan BBWS Pemali Juana, dan DPW Perhiptani Jawa Tengah, Selasa (23/2).
Hartopo menjelaskan, pompanisasi dilakukan agar petani dapat segera bercocok tanam. Mengingat, pada bulan Maret, biasanya petani menanam buah melon. Namun, adanya genangan tersebut membuat petani gelisah. Oleh sebab itu, Hartopo meminta proses penyedotan air segera diselesaikan. Jika terdapat hambatan ataupun kendala, pihaknya meminta agar segera berkoordinasi.
“Ini semua agar petani disini bisa segera beraktivitas. Musim tanam mau mulai. Maka, saya minta Dinas Pertanian dan Pangan untuk segera berkoordinasi dengan dinas terkait. Kalau ada kekurangan, segera dikomunikasikan,” ungkapnya.
Selain itu, terkait normalisasi di SWD 1, Hartopo meminta BBWS Pemali Juana agar terus bersinergi. Pihaknya selalu terbuka untuk berkomunikasi demi kelancaran proses normalisasi maupun pemeliharaan tanggul. Hal tersebut, lanjut Hartopo, tak lain adalah upaya agar Kudus terbebas dari banjir.
“Selalu komunikasi dengan kami. Baik penanganan prabencana maupun pascabencana. Ini semua adalah upaya agar Kudus bisa lepas dari banjir,” jelasnya.
Terkait dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus tentang tim khusus perawatan talud dan tanggul, Hartopo mengaku masih dilakukan kajian. Untuk personelnya, Hartopo berencana memasukkan petugas dari dinas terkait. Fungsi tim tersebut nantinya untuk mengecek dan memantau tanggul saat musim kemarau.
“Ada tim khusus. Saat ini masih dikaji. Yang jelas nanti multi instansi anggotanya. Jadi, nanti mereka selalu cek tanggul atau talud yang butuh perbaikan atau pemeliharaan,” pungkasnya.
S Rahayu.