Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Respon Perkembangan Zaman, Prodi PMI IAIN Kudus Gelar Seminar Pemberdayaan Berbasis Riset

Guru besar Universitas Gadjah Mada , Prof.Drs.Koentjoro,MBSc., Ph.D (berdiri) saat memberikan materi di Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Riset yang digelar oleh Prodi PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus. (KF-WKZ)

klikFakta.com, KUDUS – Pemberdayaan masyarakat dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar lebih efektif efisien dan tepat sasaran. Di era milenial ini, masyarakat lebih kreatif dan inovatif sehingga menuntut pemberdayaan juga lebih kreatif dan inovatif. Pentingnya hal ini menjadi  salah satu dasar Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Islam Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengadakan  Seminar Nasional  bertemakan pemberdayaan masyarakat berbasis riset  di Auditorium Rektorat IAIN Kudus lantai 3 pada Selasa (16/07/2019). Seminar dibuka oleh Wakil Rektor I Dr. H. Supa’at, M.Pd.

Seminar nasional ini  mengundang sekitar 120 peserta  dari kalangan dosen dan mahasiswa IAIN Kudus diisi oleh tiga narasumber yaitu Dekan Fakultas  Dakwah Dan Komunikasi  Islam IAIN Kudus, Dr.Masturin, M.Ag,  dan Kepala Desa Unggul Ponggok  Klaten , Junaedi Mulyono, SH.,  serta pakar psikologi  dan guru besar Universitas Gadjah Mada , Prof.Drs.Koentjoro,MBSc., Ph.D,. Acara dipandu oleh moderator Dr. Saliyo, S.Ag., M.Si.

Masturin sebagai pembicara pertama menyoroti masalah pemberdayaan masyarakat, terutama pemberdayaan perempuan di Kabupaten Kudus “Kalau kita bandingkan kekuatan perempuan  Kudus dengan kota lain, disini cukup unik” ungkapnya ketika menyampaikan contoh  beberapa sektor yang dipimpin oleh  perempuan.

Kepala Desa Ponggok, Junaedi banyak memberikan motivasi dan membeberkan perjalanan suksesnya membawa Ponggok dari desa tertinggal menjadi desa yang maju dan sejahtera. Junaedi juga memberikan rahasia-rahasia yang ia lakukan dalam menyulap desa menjadi lebih maju.

Menurut Junaedi, Hal pertama  dalam membangun dan memberdayakan masyarakat desa  adalah riset “hal utama yang  diperlukan untuk membangun desa yaitu data” ungkap Junaedi .

Menurutnya dengan melakukan riset tata ruang maka bisa melihat bagaimana potensi yang terdapat di desa.

“Mahasiswa harus bantu di tingkat desa” pesan Junaedi kepada mahasiwa yang belajar ke luar kota, bisa kembali ke desa dengan mengembangkan potensi desanya.

Sementara itu, guru besar Universitas Gadjah Mada , Prof.Drs.Koentjoro,MBSc., Ph.D menjelaskan mengenai kunci dalam pemberdayaan. Menurutnya, dalam konsep pembangunan, mensejahterakan masyarakat yaitu yang melibatkan masyarakat dalam proses pembangunannya.   “kata kunci dalam community development adalah orang memahami true problem,” katanya.

Ia menambahkan, dengan mengetahui  masalah sebenarnya dan melakuan intervensi yang tepat merupakan sebuah keberhasilan dalam pembangunan masyarakat.

EDITOR : WAHYU KZ

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *