Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara hingga 30 Juni 2019, total ada 454 hektar padi yang terancam gagal panen. Ratusan hektar lahan pertanian yang rusak itu tersebar di tiga kecamatan yakni yakni Kedung, Pecangaan dan Jepara.
Di Kecamatan Pecangaan ada dua desa di Gerdu dan Kaliombo degan total 110 hektar. Kecamatan Kedung menjadi wilayah yang paling banyak terdampak. Total ada 314 hektar yang tersebar di delapan desa seperti Kalianyar, Surodadi, Menganti, Wanusobo, Sowan Lor, Sowan Kidul, Karangaji dan Kedungmalang.
Sementara di kecamatan Kota ada dua desa yakni Bandengan dan Kuwasen yang terdampak kekeringan ini.
Kepala DKPP Kabupaten Jepara Achid Setiawan menyampaikan, untuk menentukan padi tersebut puso atau gagal panen dilakukan oleh petugas fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dari Dinas Pertanian propinsi.
“Nanti yang menentukan puso tidaknya oleh POPT,” kata Achid.
Ketika ditanya terkait dengan asuransi bagi padi milik petani, Achid menyebut jika penggantian dari asuransi bisa dilakukan jika padi tersebut sudah didaftarkan sebelum tanam.
“Untuk yang mendapatkan asuransi harus sebelumnya didaftarkan sebelum tanam, jika tidak maka tidak bisa,” imbuhnya.
Sementara itu, Ahmad, salah seorang petani di Desa Rengging Kecamatan Pecangaan mengaku jika saat ini meskipun ketersediaannya berkurang, namun padi miliknya masih cukup mendapatkan pasokan air.
“Masih cukup, meski harus bergantian dengan petani lain. Air yang sedikit juag membuat proses pengairan di sawha membutuhkan waktu ayng panjang,” katanya.
Penulis : Ahmad Zaenal Mustofa
Editor : Ahmad Zaenal Mustofa
Wow, incredible blog layout! How long have you ever been running a blog for?
you make blogging glance easy. The whole look of your web site is magnificent, as neatly as the content!
You can see similar here dobry sklep
Wow! Finally I got a blog from where I be able to actually get helpful data concerning my study and knowledge.