Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

MUI Jepara: Wajib Hukumnya Memilih Pemimpin

Ketua MUI Jepara, DR. KH Mashudi, M.Ag

klikFakta.com, Jepara – Berkaitan dengan pelaksanaan Pilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2017, MUI ( Majelis Ulama Indonesia) Cabang Jepara memberikan tausiah. “Bahwasanya -dalam memilih pemimpin Hukumnya Wajib dan masuk dalam ibadah Ijtima’iyah”. Yaitu Ibadah sosial yang berkaitan dengan sosial masyarakat. Terkait hal inilah kepada seluruh umat Islam khususnya dan masyarakat Kabupaten Jepara umumnya, diharapkan dapat mensuksekan Pemilukada 2017. Dengan cara menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab, benar dan sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.

Pernyataan Tauziah tersebut disampaikan Ketua MUI Kabupaten Jepara, DR Mashudi pada pelaksanaan Istighotsah Mujahadah Pemkab Jepara yang ke- 74 Tahun 2016 di Pendopo Kabupaten. Hadir pada kesempatan tersebut segenap Forkopinda, Dinas/Instansi, Camat serta perwakilan tokoh masyaraklat dan ulama se Kabupaten. ( 18/10/2016).

Selanjutnya MUI Jepara juga memberikan Tauziah, Pilbub dan Wabup sebagai sarana demokrasi yang harus mendasarkan pada kemaslahatan umat, diraih dengan Syar’i. Kepada  Tokoh Masyarakat dan  Ulama diharapkan dapat memberikan bimbingan untuk terwujudnya kondusifitas daerah. Selanjutnya kepada Calon Bupati dan Wakil Bupati dapat menjaga persatuan, kesatuan dan transparansi. Panwaslu, KPU dan jajaran pelaksana pemilukada dapat menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing dengan  amanah dan tidak memihak.

Jangan sampai ada black campaign atau kampanye hitam, hindari politik uang, tegakkan hukum dan profesionalitas. MUI juga memeberikan tauziah agar media memberikan informasi yang obyektif dan edukatif. Sehingga tidak memunculkan kesejukanb suhu politik dan mampu mencegah terjadinya anarkhisme. Melalui kegiatan istighotsah inilah diharapkan menjadi sarana munjad kepada Allah SWT agar pelaksanaan Pilkada tahun 2017 di Kabupaten Jepara berjalan lancar dan sukses.

Bukan Terakhir

Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi menegaskan bahwa kegiatan istighotsah mujahadah kali ini bukanlah yang terakhir. Meski pada tanggal 28 Oktober 2016, Bupati dan wakil Bupati harus melaksakan cuti bersama-sama. Karena keduanya sama-sama mencalonkan diri sebagai calon Bupati Jepara periode mendatang. Selanjutnya pucuk pimpinan daerah Jepara untuk sementra akan dipegang oleh Plt yang ditunjuk darim Propinsi Jateng.

Pihaknya sangat berharap melaui do’a dan istighotsdah mujahadah, pelaksanaan pilkada 2017 di Kabupaten Jepara dapat berjalan sukeses, aman dan Lancar terkendali. Jangankan kaca pecah ranting patahpun jangan sampai terjadi. Kepada seluruh peserta istighotsah, Bupati juga meminta untuk dapat menggunkan hak pilihnya dengan baik dan benar. Dengan demikian kualitas dan partispasi pemilkada di Jepara akan meningkat dan mampu melahirkan pemimpin yang menjadi harapan bersama, yang akan membawa Jepara menuju kemakmuran dan kesejahteraan. 

Pelaksanaan Istighotsah Mujahadah ke- 74 tahun 2016 kali ini juga diisi dengan mauidhoh khasanah yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag. Inti ceramah adalah Islam menyambut suasana tahun baru 1438 Hijriah. Sebagai umat Islam harus terus belajar dan lebih banyak bersyukur kepada Allah SWT.

Karena kita dahulu tidak tahu apa-apa, tidak bisa apa-apa dan tidak bakal punya apa-apa. Selanjutnya kita diperintah Allah untuk mencari Ilmu. Tujuannya biar tahu, bertindak dan berbuat. Semakin banyak  berbuat akan semakin banyak mendapatkan dari Allah SWT. Maka jadilah orang yang bersyukur agar kita diberikan kejehateraan dan keselamatan dunia akhirat. Yaitu dengan cara melaksanakn ibadah dan perintahnya. Utamanya sholat 5 waktu dengan berjamaah dan rajin membaca Al Qur’an. Disamping itu juga harus berusaha menjauhkan diri dari segala larangan Allah SWT. [klikFakta.com/029]

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *