KlikFakta.com – Protes besar pecah di Israel setelah Perdana Menterinya, Benjamin Netanyahu memutuskan untuk memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Minggu.
Melansir dari CNN, puluhan ribu orang turun ke jalan dan mengibarkan bendera Isral sembari menyeru “democratia” dan memblokir jalan.
Para protester turut mengobarkan api di Tel Aviv. Di satu sisi, pihak keamanan berusaha memukul mundur protester dengan menyemprotkan water canon.
Mereka menuntut pemecatan Gallant yang merupakan anggota kabinet pertama yang menyerukan penundaan reformasi.
“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk mencopot Menteri Pertahanan Yoav Gallant dari jabatannya,” bunyi pernyataan dari kantor Netanyahu.
Sementara Gallant pada Sabtu malam mendesak adanya penghentian reformasi peradilan. Menurutnya, rencana itu akan membunuh independensi peradilan dan melanjutkan proposal akan mengancam Israel.
BBC melaporkan Senin pagi waktu setempat, dengan protester yang makin bringas, Presiden Israel, Isaac Herzog meminta pemerintahan menghentikan reformasi.
“Demi persatuan rakyat Israel, demi tanggung jawab, sata meminta Anda untuk segera menghentikan proses legislatif. Mata semua orang Israel tertuju pada Anda,” tulisnya di Twitter.
Adapun masalah dalam reformasi itu adalah rencana yang memberi pemerintah kendali tegas atas komite yang mengangkat hakim.
Mereka juga akan mempersulit pengadilan untuk mencopot pemimpin yang tak layak menjabat.
Masyarakat israel menganggapnya sebagai usaha Netanyahu mempertahankan jabatannya. Karena ia tengah menghadapi persidangan terkait korupsi.
Namun, Netanyahu berasalan, reformasi itu untuk menghentikan pengadilan melampaui kekuasaan.
Salah satu pegawai pemerintah mengatakan kepada BBC jika ia merasa Netanyahu “telah melampaui semua batas yang kami punya sebagai negara demokratis”.
Keputusan Netanyahu menggulirkan reformasi sendiri telah dianggap membahayakan Israel. Salah satu yang mengatakan demikian adalah Mantan Perdana Menteri Israel Yair Lapid di Twitternya.
Lapid mengatakan Netanyahu mungkin bisa memecat menteri tapi “tidak bisa memecat orang-orang Israel yang menentang kegilaan koalisi”.
“Perdana Menteri Israel adalah mara bahaya bagi keamanan negara Israel,” tambahnya.
Dikabarkan, Netanyahu menawarkan pembatalan pencopotan Yoav Gallant. Namun Gallant langsung menolak tawaran itu. Belum ada kabar selanjutnya tentang kabar ini.
Sementara pihak keamanan terus berpatroli dan bersiap menghadapi protes besar yang kemungkinan pecah dengan perkiraan jumlah protester lebih dari 100 ribu orang.