Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Gubernur Jateng Luncurkan Program Beasiswa Pesantren Obah saat Jateng Bersholawat

Suasana panggung utama Jateng Bersholawat di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Sabtu malam (21/10)

KlikFakta.com, KUDUS –  Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen meluncurkan program prioritas Pemprov Jateng periode 2025–2030, yakni Pesantren Obah pada malam Jateng Bersholawat, Sabtu (21/10).

Lewat program ini, santri dan pengasuh pondok pesantren bisa memperoleh beasiswa pendidikan sarjana baik di dalam maupun luar negeri.

“Malam ini, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Jawa Tengah me-launching program prioritas santri pesantren berikut pengasuhnya akan mendapatkan beasiswa dari provinsi,” kata Ahmad Luthfi didampingi Taj Yasin pada saat Jateng Bersholawat dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Kabupaten Kudus.

Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren merupakan bentuk komitmen Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas sumber daya santri dan pengasuh pesantren, serta melahirkan santri profesional yang cakap dalam ilmu agama sekaligus unggul dalam berbagai bidang strategis.

Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP). Yakni lembaga yang anggotanya para kiai, pengasuh pesantren, serta intelektual Islam yang memiliki kepedulian terhadap penguatan pendidikan pesantren.

LFSP berperan penting dalam memfasilitasi berbagai program Pemprov Jateng yang berkaitan dengan dunia pesantren, termasuk seleksi dan pendampingan penerima beasiswa.

“Beasiswa tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Dengan program yang namanya Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi terutama oleh Gus Yasin,” katanya.

Adapun jenis program beasiswa yang diberikan antara lain beasiswa S1 dalam negeri bidang Kedokteran, Pertanian, Sains, Teknologi, Teknik, Matematika, dan Keislaman.

Beasiswa diberikan berupa biaya UKT semester 1-8 di universitas yang di Jawa Tengah.

Berikutnya beasiswa pendidikan vokasi dan S1 Luar Negeri bidang saintek dengan negara tujuan Turki, India, Jepang, Korea Selatan, dan China. Fasilitas yang diberikan berupa biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, dan tiket PP.

Selain itu juga ada beasiswa S1 Luar Negeri untuk double degree bidang sains dan teknologi dan S1 Luar Negeri bidang Keislaman.

Kemudian beasiswa S2 Dalam Negeri untuk bidang Keislaman, Humaniora, dan Saintek.

Lewat program ini, pesantren tidak hanya akan menjadi pusat pendidikan akhlak dan spiritual tetapi juga pusat inovasi, ilmu pengetahuan, dan kemandirian ekonomi umat.

“Pesantren tidak hanya mendidik tetapi juga tempat untuk berdakwah. Pesantren juga mempunyai daya sosial dalam menciptakan santri yang bisa bermasyarakat, apalagi menjadi garda terdepan dalam rangka pembangunan,” ujar Ahmad Luthfi.

Sebagai informasi, Jateng Bersholawat merupakan agenda rutin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Khusus kali ini, Jateng Bersholawat diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dengan menghadirkan Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dan Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam).

Menurut Ahmad Luthfi, Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan momentum dan penghargaan atas kontribusi santri, yang menjadi garda terdepan dan benteng terakhir dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945, di mana para kiai dan para santri telah membela tanah air dengan tetesan darah dan perjuangan. Tidak salah kalau hari ini kita memperingati hari santri dengan berselawat,” katanya.

Share: