Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Jepara Teken Kerjasama dengan Halmahera Utara dan Bintan

Penandatanganan MoU antara Pemkab Jepara dengan Kabupaten Halmahera Utara (Maluku Utara) dan Kabupaten Bintan (Kepulauan Riau) dalam forum kerjasama empat provinsi yang difasilitasi Pemprov Jateng pada Sabtu (14/6/2025), di Hotel Marriot Batam

KlikFakta.com, JEPARA – Pemkab Jepara berhasil meneken kerjasama dengan Kabupaten Halmahera Utara (Maluku Utara) dan Kabupaten Bintan (Kepulauan Riau).

Kerjasama ini dicapai usai Kabupaten Jepara diundang oleh Gubernur Jawa Tengah untuk terlibat langsung dalam penjajakan kerja sama dengan empat provinsi, yakni Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Lampung, dan Maluku Utara.

Forum kerja sama yang difasilitasi Pemprov Jateng ini berlangsung pada Sabtu (14/6/2025), di Hotel Marriot Batam.

Forum tersebut menghadirkan sejumlah kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota di empat provinsi yang memiliki potensi pengembangan daerah berbasis sumber daya lokal.

Jepara, sebagai salah satu kabupaten yang memiliki karakteristik wilayah pesisir dan sektor unggulan seperti perikanan dan industri mebel ukir, didorong untuk menjajaki kemitraan dengan daerah lain yang memiliki kesamaan atau potensi saling melengkapi.

Bupati Jepara Witiarso Utomo menjelaskan ruang lingkup kesepakatan ini meliputi pengembangan sektor pariwisata, pertanian, perikanan, serta pengelolaan sumber daya alam lainnya yang potensial.

Ia mencontohkan, antara Jepara dan Halmahera Utara terdapat kesamaan signifikan dari sisi geografis dan sumber daya perikanan, sehingga menjadi dasar yang kuat untuk menjalin kolaborasi.

“Potensi laut yang besar di kedua daerah memungkinkan adanya kerja sama pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan. Hari ini kita baru menandatangani nota kesepakatan, dan selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh perangkat daerah teknis dari masing-masing daerah,” jelasnya.

Sebagai bentuk tindak lanjut kerja sama ini, selanjutnya masing-masing perangkat daerah yang membidangi, seperti halnya sektor perikanan, akan merumuskan bentuk kerja sama teknis yang saling menguntungkan.

Langkah serupa juga akan dilakukan oleh dinas-dinas terkait lainnya sesuai dengan substansi perjanjian kerja sama.

Salah satu harapan besar dari kerja ini adalah membuka akses pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Mas Wiwit mencontohkan kemungkinan kolaborasi untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri.

“Misalnya, ketika Kepulauan Riau memiliki permintaan ekspor namun belum mampu memenuhi kuotanya, Jepara bisa masuk untuk mengisi kekosongan itu. Jadi ada mekanisme saling melengkapi, take and give,” jelasnya.

Ia menyebut, produk unggulan Jepara seperti mebel ukir memiliki peluang besar untuk masuk dalam skema kerja sama antardaerah.

Pemerintah daerah akan menjembatani kebutuhan sarana prasarana di daerah lain dengan potensi industri kreatif Jepara, termasuk melalui sinergi dengan pihak swasta seperti HIMKI dan Kadin Jepara.

“Artinya, ke depan kerja sama ini tidak hanya bersifat G2G (government to government), tetapi juga G2B (government to business). Pihak swasta juga bisa dilibatkan dalam mendukung pertumbuhan dan distribusi produk unggulan daerah,” lanjutnya.

Share: