KlikFakta.com – Nama Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menjadi perbicangan setelah bermunculan meme-meme yang berupa foto dan video dirinya diunggah di media sosial (medsos).
Bahlil akhirnya buka suara soal meme dirinya setelah organisasi sayap Golkar hendak melaporkan akun media sosial ke polisi karena dianggap menyerang pribadi Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Sementara Partai Golkar sendiri telah menegaskan tidak ada arahan dari partai untuk membuatkan laporan tersebut.
Organisasi sayap Golkar, DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) mengadukan 30 akun medsos terkait dugaan pencemaran terhadap Bahlil.
PP Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG) menyambangi Polda Metro Jaya pada Senin (20/10). Mereka melakukan konsultasi untuk melaporkan akun medsos yang menyerang dan menghina pribadi Bahlil.
Setelah organisasi pemuda partainya bergerak, Bahlil merespon dengan santai meme wajah dirinya yang beredar di medsos. Bahlil mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa dihina sedari kecil.
“Kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil. Karena saya kan bukan anak pejabat, kan. Saya kan anak orang dari kampung,” ujar Bahlil dikutip dari ANTARATV pada Sabtu (25/10).
Bahlil memaafkan pembuat meme yang menghina dirinya. Menurutnya, hal itu adalah sebagai bentuk sikap kritis terhadap kebijakan kementerian yang dipimpinnya. Namun Bahlil juga berpesan untuk tidak menyerang pribadi atau rasis.
“Dan saya pikir kalau ada yang meme-meme apa, udahlah saya maafkan, nggak papa kok. Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu nggak apa-apa, tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya nggak bagus”, ucap Bahlil.
Selain itu Bahlil mengajak pemuda di seluruh Indonesia untuk menjaga dan merawat Kebhinekaan Negara Indonesia. Bahlil mengatakan bahwa setiap anak bangsa memiliki hak yang sama
“Jadi saya menyarankan kepada teman-teman semua, ayo kita rawat kebhinekaan ini untuk kebaikan negara kita, karena setiap anak-anak bangsa dari pelosok tanah air mempunyai hak yang sama untuk ikut berkontribusi atas dasar panggilan ibu pertiwi dalam rangka menjalankan apa yang menjadi tujuan dalam berbangsa”, jelasnya.
Ahmat Saiful







