Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Keong Sruput Daun Singkil, Sajian Melegenda Kampung Sawah Segaran Kudus

pemilik Kampung Sawah Segaran, Rifan Hamim

KlikFakta.com, KUDUS – Bicara tentang kuliner legenda di Kabupaten Kudus pasti tidak luput dari sajian keong legendaris di Kampung Sawah Segaran. Yap! Adalah sajian keong serutup daun singkil yang tak pernah bisa dilewatkan jika berkunjung ke tempat makan satu ini.

Sensasi menyantap keong lewat cara menyerutup jadi keunikan dan menambah kelezatan tersendiri bagi para penikmatnya.

Bahkan pemilik Kampung Sawah Segaran, Rifan Hamim mengaku para pengunjung akan slalu menanyakan stok keong srutup sebelum memesan menu lainnya.

Rifan menjelaskan, keong seruput merupakan masakan khas tempo dulu yang disulapnya menjadi masakan ala resto.

“Keong seruput itu masakan khas tempo dulu dari era zaman dahulu. Sekarang untuk lebih menarik dan rasanya seperti ala resto jadi kita kemas pakai daun singkilyang memang sudah ada di sekitar kita,” ucapnya.

Tidak hanya keong, resto ini juga membuat menu ikan dengan menggunakan bumbu yang sama. Yakni sup ikan daun singkil yang tak kalah populernya.

“Untuk masakan bumbu tidak jauh beda dengan keong. Tapu ikannya ada perlakuan khusus jadi dagingnya terasa mengkal dan fresh sehingga nikmat untuk dihidangkan sebagai camilan bisa, sebagai lauk juga sangat-sangat ok,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, daya tarik keong seruput ini ada pada kelangkaannya. Pasalnya panganan satu ini sudah sulit ditemukan di restoran.

“Kami di kampung sawah dari dulu yang favorit itu menu makan keong seruput,” ucapnya.

Rifan mengaku memiliki perlakuan khusus untuk keong-keongnya. Mulai saat bahan datang, sampai pengolahan dan penyajian.

Hal ini membuat hidangan ini lebih fresh dan lebih nikmat.

Pengunjung resto pun tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk mencicipi panganan legendaris ini.

Seporsi keong seruput daun singkil dibanderol dengan harga Rp12.000. Sementara sup ikan daung singkil dipatok dengan harga Rp27.000 per porsinya.

“Sebagian besar yang datang ke sini pasti mencicipi itu. Karena memang keong ini sebagai hidangan pembuka. Slalu yang ditanyakan pertama itu keong. Kalau keong ada, bisa memesan menu lain,” katanya.

Rifan mengaku dalam satu bulan mampu menghabiskan 700 kg hingga 1 ton keong.

Di hari weekend, sebutnya, resto Kampung Sawah Segeran mampu menghabiskan 30 hingga 50 kg keong.

Untuk menjaga kestabilan stok, pihaknya mengandalkan supplier dari kabupaten sekitar.

“Kami mendatangkan dari daerah sekitar. Terutama Demak, Jepara, sekitar Purwodadi, dan Kudus,” ucapnya.

Saat ini pihaknya sudah memiliki 4 supplier yang siap memasok keong segar ke dapurnya.

 

Share: