KlikFakta.com, JEPARA – Komisi D DPRD Kabupaten Jepara melakukan monitoring terhadap abrasi pantai yang terjadi di dua lokasi, yakni Pantai Semat dan Teluk Awur Tegalsambi. Kunjungan ini dilakukan Senin (2/6/2025).
Selain meninjau dua titik pantai tersebut, Komisi D juga memantau kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar Pasar Apung Karang Kebagusan.
Ketua Komisi D DPRD Jepara, Andi Andong, menjelaskan monitoring ini bertujuan untuk melihat kondisi riil abrasi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
“Kita perlu langkah strategis dalam penanganan abrasi, di antaranya penanaman mangrove secara intensif, pembangunan tanggul laut, pemecah ombak, dan menjaga kebersihan pantai,” ujar Andi.
Ia menekankan bahwa penanaman mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi erosi serta melindungi ekosistem pesisir.
Menurutnya, penanaman mangrove harus dilakukan secara berkelanjutan demi efektivitas perlindungan pantai.
Andi andong juga menyebut persoalan abrasi di wilayah pesisir Jepara yang terjadi setiap tahun perlu menjadi prioritas penanganan.
Selain itu, ia menyoroti persoalan sampah yang turut memperparah abrasi.
“Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu penyerapan air dan mempercepat abrasi. Maka, pengelolaan sampah yang efektif sangat diperlukan,” tambahnya.
Terkait reklamasi oleh masyarakat di sekitar Pasar Apung Karang Kebagusan, Andi mengingatkan agar aktivitas tersebut tidak mengganggu lingkungan pantai.
Ia meminta agar reklamasi dikaji secara menyeluruh agar tidak memperburuk kondisi abrasi.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, hadir pula anggota Komisi D DPRD lainnya seperti Nining Fitriani, Sri Lestari, Hasnah, Zumaroh, dan Fauzan.
Turut serta perwakilan dari Bappeda, Dinas PUPR bidang Pengairan, PLH Dodi Reksowinoto, dan perwakilan Sekretariat Daerah Jepara.
Komisi D juga mendorong pembentukan tim terpadu yang melibatkan pemerintah daerah, Forkopimda, dan Pemprov Jawa Tengah untuk menangani abrasi secara komprehensif.
“Kolaborasi lintas lembaga sangat diperlukan agar penanganan abrasi bisa berjalan efektif dan berkelanjutan,” tegas Andi andong.
Masyarakat Jepara berharap monitoring ini tidak berhenti pada tataran pengawasan semata, melainkan ditindaklanjuti dengan aksi nyata.
(RIZ)