KlikFakta.com, KUDUS – PC Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Kudus berhasil mendaftarkan ribuan buruh rokok dan keluarganya ke dalam program jaminan perlindungan sosial. Khususnya melalui program bukan penerima upah (BPU).
Hal ini bisa terlaksana melalui kerja sama yang telah terjalin sejak 2023 dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus.
Ketua PC RTMM Kudus, Subaan Abdul Rahman, menyebutkan bahwa hingga kini sudah lebih dari 22 ribu anggota dan keluarganya telah didaftarkan secara gratis dalam program jaminan sosial tenaga kerja.
“Kami mendaftarkan suami, istri, atau anak dari anggota yang tidak bekerja di perusahaan. Pendaftaran gratis selama dua bulan ini dibiayai dari kas organisasi,” jelasnya.
Subaan menambahkan sudah lebih dari 50 orang menerima manfaat santunan dari BPJS, baik karena kecelakaan kerja maupun kematian.
“Ini bukti bahwa program ini nyata memberi perlindungan. Misalnya, ada petani yang mengalami kecelakaan saat pulang dari sawah, dirawat di rumah sakit, dan tetap menerima santunan pengganti upah sebesar Rp33.000 per hari,” katanya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus, Vinca Meitasari, menyebutkan bahwa Kudus memiliki potensi besar dalam meningkatkan kepesertaan dari sektor informal.
“Saat ini ada sekitar 70 ribu peserta BPU dan 150 ribu dari sektor formal. Kami terus berupaya menambah jumlah peserta melalui berbagai kanal, termasuk serikat pekerja seperti RTMM,” ujar Vinca.
Peserta BPU memiliki akses terhadap tiga program utama BPJS, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
Jika peserta meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, ahli waris akan menerima santunan hingga Rp70 juta, serta beasiswa bagi anak sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Untuk memudahkan akses informasi dan meningkatkan kesadaran peserta, BPJS juga menyediakan layanan Jamsostek Mobile (GMO).
“Dengan aplikasi ini, peserta bisa memantau langsung status dan manfaat jaminan yang dimiliki,” tambah Subaan.
Ia berharap, jika kondisi keuangan organisasi memungkinkan, program pendaftaran gratis akan terus dilanjutkan, mengingat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.