Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

UMK Tuan Rumah FORKOM LPPM Jateng, Bahas Tantangan Transformasi di Era AI

LPPM Universitas Muria Kudus (UMK) menjadi tuan rumah dalam acara Seminar Nasional & Raker 2025 Forkom LPPM Perguruan Tinggi Jawa Tengah

KlikFakta.com, KUDUS – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muria Kudus (UMK) menjadi tuan rumah dalam acara Seminar Nasional & Raker 2025 Forkom LPPM Perguruan Tinggi Jawa Tengah.

Mengusung tema “Transformasi Penelitian dan Pengabdian di Era AI: Strategi Perguruan Tinggi”, kegiatan tersebut berlangsung dalam dua hari. Pertama dilaksanakan di Gedung Auditorium UMK, Senin (21/04/2025) dan di hotel @Hom, Selasa (22/04/2025).

Rektor UMK sekaligus Mantan Ketua Forum Komunikasi (Forkom) LPPM Jateng-DIY periode 2014-2015, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si. menyampaikan, perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk tridarma perguruan tinggi.

Sehingga, era AI telah membawa disrupsi besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan tinggi.

“Perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menghadapi tantangan dan peluang baru dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam konteks ini, dua aspek utama yang menjadi perhatian adalah daya tahan (resiliensi) dan daya ungkit (leverage) kegiatan penelitian dan pengabdian di tengah dinamika AI,” tutur Prof. Darsono.

Resiliensi dan leverage, sambung Rektor, adalah dua kunci penting untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi kegiatan penelitian dan pengabdian di era AI.

Perguruan tinggi perlu mengambil peran strategis dalam memanfaatkan kemajuan teknologi ini tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pengembang dan pengkritik.

“Dengan mengintegrasikan AI secara bijak dan etis, perguruan tinggi dapat memperkuat kontribusinya bagi pembangunan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Implementasi yang cermat dan inklusif akan memastikan bahwa teknologi AI benar- benar menjadi alat pemberdayaan, bukan sumber ketimpangan baru,” tegas Prof. Darsono.

Sementara itu, perwakilan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Luthfi Ilham Ramdani mengungkapkan, disrupsi kecerdasan buatan merujuk pada dampak signifikan dan transformatif yang ditimbulkan oleh teknologi AI terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.

“Termasuk cara kita bekerja, belajar, berinovasi, berinteraksi, hingga menjalankan bisnis dan pemerintahan. AI tidak hanya menciptakan efisiensi, tetapi juga mengguncang tatanan lama dan menggantinya dengan sistem baru berbasis otomatisasi, prediksi cerdas, dan pembelajaran mesin,” pungkasnya.

Sebagai informasi, usai seminar nasional, acara dilanjutkan dengan rapat kerja (raker) kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Termasuk skema hibah penelitian dan pengabdian, klasterisasi, kedaireka, dan lain sebagainya.

Kemudian, evaluasi program kerja FORKOM LPPM tahun 2024, penyusunan program kerja FORKOM LPPM tahun 2025.

Selanjutnya, peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah seluruh Ketua LPPM /LEMLIT/ LPM Anggota FORKOM LPPM PT Jawa Tengah yang totalnya 95 orang.

Share: