Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Bupati Sam’ani Apresiasi Masyarakat dan BUMDes yang Mampu Olah Sampah Anorganik

Bupati Sam’ani menengok usaha pengelolaan sampah pada Minggu (23/3/2025)

KlikFakta.com, KUDUS – Bupati Kudus mengapresiasi masyarakat dan pemerintah desa yang mampu mengelola sampah anorganik hingga mempunyai nilai guna.

Hal tersebut ia sampaikan saat meninjau tiga pengelolaan sampah di Desa Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu, Desa Sidorekso Kecamatan Kaliwungu, dan Desa Puyoh Kecamatan Dawe, Minggu (23/3/2025).

“Sudah ada upaya pemerintah desa dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kami sangat mendukung dan mengapresiasi,” ucapnya.

Pertama, Sam’ani mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Terpadu yang dikelola BUMDes Sumber Joyo di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.

Upaya pengolahan sampah di sini sudah dimulai pada 2019.

Kemudian pada Agustus 2024, BUMDes menerima bantuan alat insinerator dari PT Djarum dan beroperasi penuh pada Desember 2024.

Setiap harinya, sekitar 4 ton sampah anorganik dari masyarakat sekitar diolah menggunakan alat insinerator.

Terdapat 17 pekerja dengan 10 armada operasional pengangkut sampah yang setiap harinya mengambil sampah rumah tangga masyarakat Desa Kedungdowo.

Sam’ani mengungkapkan BUMDes tersebut menjadi percontohan dalam mengolah sampah mandiri.

“TPS 3R ini menjadi contoh desa mandiri dalam mengolah sampahnya sendiri. Ini menjadi inspirasi untuk pemerintah desa lainnya,” terangnya.

Kemudian, pihaknya mengunjungi pengelolaan sampah anorganik BUMDes Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Di sini, sampah anorganik diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM).

BUMDes mampu mengolah 3,5 ton sampah plastik menjadi BBM setiap harinya.

“Inovasi yang luar biasa, sampah anorganik bisa disulap jadi BBM. Sangat bernilai ekonomi tinggi,” ucapnya.

Setiap satu kg sampah plastik yang diolah, menghasilkan sekitar 0,7 liter BBM jenis solar dan bensin. Sementara kapasitasnya sekitar 50 kg sampah sehingga menghasilkan hingga 35 liter BBM.

Sam’ani yang melihat pengolahan sampah dengan metode pirolisis tersebut mengapresiasi Kepala Desa Sidorekso dan jajaran.

“Saya melihat inovasi yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak seperti solar dan bensin, bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi limbah plastik,” ucapnya.

Terakhir, Sam’ani mengunjungi pengolahan sampah anorganik menjadi biji plastik Polyethylene Terephthalate (PET) milik CV Langit Biru yang berlokasi di Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kudus.

Menurutnya pengelolaan sampah yang dilakukan CV Langit Biru lengkap. Pengelolaan menggunakan sistem conveyor untuk mengambil botol, menggilingnya, mencuci, mengeringkan, dan memilah plastik yang masih bisa dimanfaatkan.

Sampah berasal dari para pemulung dan pengumpul, baik dalam kondisi masih baru maupun yang sudah lama tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Setelah diolah dan berkualitas bagus, biji plastik kemudian diekspor ke Korea sebagai bahan membuat botol baru.

Sementara yang kondisinya sudah usang dikirim ke Solo dan Tangerang untuk diolah menjadi serat benang dan fiber glass.

Sam’ani mendukung pengolahan sampah berkualitas ekspor tersebut. Menurutnya, permasalahan sampah dapat terselesaikan dimulai dengan langkah kecil seperti yang dilakukan oleh BUMDes Kedungdowo, Sidorekso dan CV Langit Biru.

“Sangat mendukung kepedulian masyarakat dalam mengolah sampah jadi bernilai ekonomi. Insyaallah masalah sampah bisa tertangani dimulai dari hal-hal kecil,” tandasnya.

 

Share: