Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Video Narasi Wilayah Terancam Megathrust di Jateng Hoaks

Tangkapan layar akun Instagram @infobmkg

KlikFakta.com  – Beredar di media sosial Tiktok sebuah video berisi narasi tentang sejumlah wilayah di Jawa Tengah terancam gempa berkekuatan dahsyat (megathrust).

Di antaranya Kabupaten Cilacap, Wonogiri, Kebumen, dan Purworejo.

Kementerian Kominfo dalam situs resminya menyatakan narasi tersebut adalah hoaks.

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari BMKG dan tidak memiliki dasar ilmiah yang valid.

Narasi video tersebut dipastikan hoaks. Sebab, BMKG selalu menyampaikan informasi berdasarkan data ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang bersumber dari pihak-pihak yang tidak resmi dan tidak bertanggung jawab.

Untuk mendapatkan informasi yang valid, BMKG menyarankan masyarakat selalu merujuk pada sumber resmi seperti situs web BMKG atau aplikasi mobile Info BMKG.

BMKG juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat dalam penanganan bencana.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan surat edaran tentang langkah dan upaya kesiapsiagaan potensi megathrust seluruh instansi dan masyarakat.

Surat Edaran Nomor 360.0/2094 tertanggal 28 Agustus 2024 itu ditandatangani Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno.

“Kita sudah melakukan mitigasi. Setelah mendapat info dari BMKG, kita langsung membuat surat edaran ke kabupaten/ kota, agar melakukan mitigasi,” kata Sekda Sumarno, usai menghadiri rapat paripurna, di Gedung DPRD Jateng, Jumat (30/8/2024).

Selain melakukan mitigasi bencana, ia berharap, seluruh masyarakat berdoa, agar ancaman bencana gempa dan tsunami tidak terjadi.

Terutama masyarakat di Jateng yang berhadapan langsung dengan zona megatrust.

“Antisipasi tetap kita lakukan. Harapan kami itu (gempa dan tsunami) tidak terjadi, kalau toh terjadi kita ada kesiapansiagaan untuk antisipasi,” harap Sumarno.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *