KlikFakta.com, BLORA – Kabupaten Blora catatkan angka kematian ibu (AKI) hingga Juni 2024 sejumlah enam kasus.
Saat ini Blora menghadapi tren kenaikan kematian ibu. Hal tersebut diungkap oleh Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Blora Eny Kunarti.
Dari data 2022 terdapat 10 kasus, pada 2023 bertambah jadi 13 kasus ibu meninggal. Sementara, hingga Juni lalu terdapat 6 kasus.
“Dari setahun lalu angka kematian ibu bertambah,” bebernya.
Ia menjelaskan jika kasus kematian ibu ini lantaran adanya penyakit penyerta. Yakni, penyakit jantung, HIV, gagal ginjal, dan emboli paru.
Sementara ada dua yang mengalami hipertensi hingga terjadi pre-eklampsia atau komplikasi.
“Untuk hipertensi, kami sedini mungkin melakukan skrining,” ujarnya.
Kasus hipertensi ini sebenarnya mampu dicegah dengan melakukan pengecekan sedini mungkin.
’’Skrining layak hamil, kalau memang dia tidak layak harus melakukan KB dahulu,” ucapnya.
Pihaknya memaparkan, faktor kematian ibu juga bisa terjadi karena usia ibu saat mengandung bayi.
Ibu dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun lebih berisiko.
Lebih lanjut, kasus kematian ibu yang terjadi di Blora terjadi saat hamil, bersalin dan nifas.
“Ada juga (yang meninggal) di masa nifas. Bayinya selamat,” katanya.
Menanggapi isu ini Ketua Komisi B DPRD Blora Labib Hilmy mengatakan, kondisi tersebut patut menjadi perhatian ekstra bagi pemangku kebijakan OPD terkait kenaikan kematian ibu.
“Mestinya ini menjadi pekerjaan bersama-sama, bagaimana bisa mengajak tokoh masyarakat dan agama pentingnya menjaga diri menjaga keberlangsungan hidup ketika berumah tangga,” katanya.
Sumber: Radar Bojonegoro
I loved as much as you will receive carried out right here The sketch is tasteful your authored subject matter stylish nonetheless you command get got an edginess over that you wish be delivering the following unwell unquestionably come further formerly again as exactly the same nearly very often inside case you shield this hike