Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Angka Kematian Bayi dan Ibu di Kudus jadi Masalah Serius

Ilustrasi baby blues (Freepik)

KlikFakta.com, KUDUS – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Kudus masih menjadi masalah serius.

Hingga Juni 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat ada 36 kematian bayi dan 2 kematian ibu.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada DKK Kudus, Nuryanto pun mengungkapkan pihaknya melakukan berbagai cara untuk meminimalisir angka kematian bayi dan ibu.

“AKI kita kuatkan dari masih remaja dengan memberikan edukasi anak SMA, terus memberikan tablet tambah darah, dan melakukan screening awal bagi calon pengantin,” kata Nuryanto. Sebagaimana dilansir dari zonanews.id Rabu, 17 Juli 2024.

Menurut Nuryanto, kasus kematian ibu di Kudus mayoritas terjadi saat sudah penanganan di rumah sakit. Dengan kata lain, kondisi ibu memang sudah kritis.

“Biasanya itu sudah terjadi pendarahan, eklamasi, penyakit bawaan. Jadi memang sudah penanganan akhir di rumah sakit,” ujarnya.

Sedangkan untuk kasus kematian bayi, imbuh Nuryanto, mayoritas terjadi karena faktor berat badan lahir rendah (BBLR) hingga lahir prematur di bawah usia kehamilan 37 minggu.

“Faktor lainnya juga karena ibu di Kudus itu banyak yang pekerja yang kadang ada masalah di rumah di tempat kerja, itu juga sangat mempengaruhi,” tuturnya.

Nuryanto pun mengimbau agar para calon ibu bisa tertib dalam melakukan Antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan di masing-masing puskesmas.

“Sekarang ANC dilakukan enam kali, semua puskesmas juga sudah ada USG dan ada tenaga medis yang berkompeten. Saat ini bahkan USG dua kali di puskesmas,” tukasnya.

Kabupaten Kudus memang mengalami penurunan AKI dan AKB yang lamban.

Tercatat pada 2023, AKI mencapai 11 kasus dan AKB mencapai 124 kasus.

Masing-masing hanya berkurang 1 dari tahun 2022. Yakni 12 AKI dan 125 AKB di tahun 2022.

Sementara di tingkat Jawa Tengah, laman resmi Portal Data Jawa Tengah, AKB di Jateng justru menunjukkan tren kenaikan.

Pada 2021, AKB di Jateng mencatatkan angka 3.997 kasus. Yang mana menjadi terendah dalam kurun waktu 2016-2021.

Namun AKB kembali mengalami kenaikan. Pada 2022 kasusnya mencapai 4.024 AKB.

Lalu pada 2023 malah meningkat tajam mencapai 4.612 AKB.

 

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • I have been surfing online more than 3 hours today yet I never found any interesting article like yours It is pretty worth enough for me In my opinion if all web owners and bloggers made good content as you did the web will be much more useful than ever before