KlikFakta.com, KUDUS – Warga Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus antusias mengikuti Kirab Budaya untuk pertama kalinya dalam menandai “Mapag Wulan Siyam”. Kegiatan tersebut dimulaii di kediaman KRT Heru Kristiyono Adinagoro di kampung Pelang, Rt.5 Rw.6, Desa Margorejo, Dawe pada Minggu (3 Maret 2024) siang.
Kirab tersebut diinisiasi oleh Paguyuban Kawula Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Pakasa) Cabang Kudus. Kirab ini sekaligus merayakan walimatul khitan putra dari KRT Heru yang diarak naik kuda saat kirab.
Pangarsa Pakasa Cabang Kudus, KRA Panembahan Didik Gilingwesi Hadinagoro menjelaskan, kirab budaya tersebut menandai kirab “Mapag Wulan Siyam” menyambut bulan puasa, sedangkan untuk rute kirab tersebut yakni sepanjang jalan gang dan memasuki jalan raya setempat, sejauh sekira 1 kilometer. Kirab diberangkatkan pukul 14.00 WIB, start dan finish di kediaman KRT Heru Kristiyono
“Kirab Mapag Wulan Siyam (Bulan Ramadhan 1445 H) ini sekaligus nguri-uri budaya dan spiritual yang berbasis budaya Jawa bersumber dari Keraton Mataram Surakarta. Kirab (Mapag Wulan Siyam) ini juga baru pertama kali diadakan di Kudus. Insya Allah jadi agenda tahunan kedepannya,” ujarnya saat diwawancara.
Dengan acara ini, pihaknya ingin mengenalkan budaya Jawa di bumi Kudus. Segenap tamu undangan dari luar Kudus juga turut hadir meramaikan. Selain kirab yang diikuti oleh masyarakat dengan berbagai usia tersebut juga diramaikan dengan dengan barongan, makan geratis dan berbagai suguhan lainnya.
“Kami ingin kenalkan budaya Jawa di lingkungan masyarakat Kudus, khususnya dalam hal ini di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe. Ratusan orng hadir di kirab ini, diantaranya perwakilan dari Pakasa Cabang Pati, Cabang Jepara dan Demak,” kata KRA Panembahan Didik.
Sementara itu, Kepala Desa Margorejo, Sumirkan mengapresiasi kegiatan kirab yang menurutnya sesuatu kegiata positif. Kedepannya, jika menjadi agenda rutin tahunan, maka akan memberikan multi player effect bagi warga setempat,
“Sebagaimana kirab di lain tempat, disini punya keunikan (kirab) tersendiri, ya nantinya akan memberikan dampak luar biasa ke warga sekitar, karena banyaknya warga dari desa lain berdatangan ke Margorejo,” ungkap Sumirkan yang turut hadir di lokasi. (JIM/GIAN)