KUDUS – Tiga siswa dari SMPN 2 Kudus, meraih prestasi membanggakan usai membawa pulang 3 kemenangan berupa 2 orang peraih juara pertama, dan 1 orang meraih juara ke 2 pada Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Pencak Silat Pelajar Kabupaten Kudus tahun 2024 di GOR Bung Karno Kudus beberapa waktu lalu.
Total sebanyak 524 pesilat asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengikuti Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Pencak Silat Antar Pelajar
Kejurkab pencak silat ini mempertandingkan nomor tanding dan nomor seni. Nomor tanding mempertandingkan kelas A hingga J. Sedangkan nomor seni hanya memainkan kategori tunggal
Salah satu pemenang, Keisya Julien Pranaya, asal Mlati Kidul, Kudus, yang saat ini menginjak kelas 9 berhasil memenangkan kategori tarung dan mendapat juara 1 usai mengalahkan 7 peserta lain.
Gadis yang mengidolakan Pesilat asal Kudus yang menjadi wakil Indonesia di kancah Internasional, Safira Dwi Meilani ini mengaku telah mempersiapkan mengikuti kejurkab selama dua bulan.
“Saya senang bisa menjadi juara pada turnamen ini, semoga setelah ini bisa melaju lebih tinggi lagi membawa nama besar Kudus,” ujar Keisya pada Jumat (12/1).
Ia yang total telah memperoleh 3 medali selama ini mengaku telah mengikuti pencak silat sejak kelas 4 SD.
“Dengan mengikuti silat ini saya berharap bisa membanggakan orangtua, berprestasi dalam hal positif, dan membuat badan menjadi lebih sehat,” papar gadis yang berlatih seminggu 10 kali ini.
Untuk Kategori seni, juara 1 seni tinggal Alexander Alghozalie tak lupa ngucap rasa syukurnya bisa menjadi juara satu pada Kejurkab kali ini.
“Semoga kedepannya bisa lolos Popda dan berprestasi lebih baik, saya suka dan selalu menikmati kesenian dalam silat, ini sebagai pemicu saya untuk terus berusaha lebih baik lagi kedepannya,” paparnya.
Hasil cukup berbeda diraih Mayco Hafizh Suseno (14), siswa kelas 7, yang berasal dari desa Nganguk Lor mengaku sedikit sedih karena tidak dapat meraih juara pertama pada kategori tarung yang diikutinya.
“Kemarin juara 2 kejurkab silat, kategori tarung, sayang, waktu semifinal cidera jadi tidak bisa memaksimalkan kemampuan saya di babak final,” jelasnya.
Dirinya yang juga telah 4 kali meraih juara, yang salah satunya ditinggi nasional pada tahun 2022 di Blora, tersebut berambisi akan berlatih lebih baik untuk mendulang prestasi.
“Semoga kedepan meraih juara 1 Popda, dan melanjutkan hingga Porprov , popnas, dan even yang lebih tinggi nantinya,” papar Mayco yang mengikuti perguruan Tapak suci tersebut.
Sementara itu, Kepala sekolah, In Setyorini, melalui Rifai, wakil kepsek bidang kesiswaan, mengaku bahwa pihak sekolah sangat senang dan juga mengapresiasi prestasi yang didapat siswanya tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada anak-anak sudah membawa nama baik pada pencak silat, mereka memberi warna untuk SMP 2 Kudus dalam berprestasi,” tukasnya.
Atas nama sekolah, pihaknya pun berpesan kepada mereka untuk bisa mempengaruhi teman-temannya baik dalam akademik maupun non akademik.
“Pencak silat inikan memang ciri khas Indonesia, setidaknya anak-anak bisa nguri uri budaya yang berasal asli dari Indonesia,” tandasnya.
Ia berharap, prestasi siswanya bisa meningkat lagi pada Popda pada bulan depan untuk mereka dapat membawa ke tingkat provinsi bahkan nasional.