Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Teater Dengan Layar Rekam Virtual Akan Hadir Di Udinus Semarang

Lenny, Aktor pertunjukan film teater Pieces of Life di SMKN 12 Surabaya

KlikFakta.com – Kelompok pegiat teater asal Yogyakarta bergerak membawa teater berkeliling Indonesia melalui pertunjukan silang media oleh Yafy. Pertunjukan Underrated Tour film teater, berjudul Pieces of Life; Sepotong Pagi, karya Nano Suharno.

Ibnu Sohib, producer Yafy menyampaikan rencana perjalanannya setahun ke depan untuk membawa Underrated Tour berkeliling Indonesia, pihaknya juga memberikan informasi melalui sosial media instagram ‘yafyogyakarta’.

Karya pementasan ini akan digelar di Universitas Dian Nuswantoro Semarang pada (14-15/12). Sedangkan untuk jadwalnya pada bulan Desember ini, Ia menyebut akan bergerak ke Purworejo (9/12), Purwokerto (12/12), Magelang (20/12), dan dilanjutkan dengan showcase kedua di Yogyakarta (22-24/12).

“Perjalanan ini kami awali di Jawa Timur, kami telah membawa pertunjukan silang media ini di beberapa kota di Jawa Timur, yaitu showcase di Institut Seni Tambak Bayan Surabaya (23/11), SMKN 12 Surabaya (26/11), Pasuruan (28/11),” ujarnya saat dihubungi melalui telefon pada Rabu (6/12).

Lebih lanjut, Ibnu menambahkan bahwa tour ini akan bekerjasama dengan tim dari teater-teater lokal dan komunitas seni di tiap kota yang akan didatanginya. Sehingga kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi energi untuk membawa Underrated Tour keliling Indonesia.

“Setelah bergerak dari Jawa Tengah, nantinya kami masih mengupayakan funding agar dapat terus melanjutkan perjalanan keliling Indonesia, mengingat sampai saat ini kami masih bergerak dari swadaya produksi,” jelas Ibnu yang juga lulusan sarjana seni teater ISI Yogyakarta.

Diskusi penyaji Yafyogyakarta bersama pegiat kesenian di Surabaya berlokasi di Institute Seni Tambak Bayan

Pertunjukan film teater ini merupakan silang media yang menggabungkan antara layar rekam virtual dengan gerak aktor di panggung. Dengan judul Pieces of Life; Sepotong Pagi yang diperankan oleh aktor dan aktris muda Steven Sundripo dan Lenny Multyaningsih, mahasiswa asal ISI Yogyakarta.

Pertunjukan ini mengisahkan sepasang suami istri yang terjebak dalam perkembangan dunia yang begitu cepat. Isu beragam konten di sosial media hingga kecerdasan buatan (AI) yang kita konsumsi saat ini dibalut dengan perdebatan pasangan suami istri. Sehingga menjadi dekat dengan kisah yang mungkin terjadi pada penonton.

Nano Suharno, sutradara sekaligus penulis naskah karya ini menyampaikan karyanya berangkat dari dunia artificial yang menyisakan banyak pertanyaan.

“Cerita ini terinspirasi dari kisah-kisah reality show pasangan suami istri kaya dan bahagia yang masih saya pertanyakan. Hingga isu berkembang bahwa AI mampu beradaptasi menjadi mesin pintar menyerupai manusia. Betulkah mesin bermutasi atau manusia makhluk adaptif yang bergerak terlalu jauh?,” jelasnya.

Nano menyampaikan bahwa karya ini berupa film yang dibuat pada tahun 2021 dan dilakukan pengembangan silang media melalui panggung teater, sehingga rilis di tahun ini.

“Bagi saya menulis adalah cara menelanjangi diri tanpa takut dihakimi,” tutupnya. (JIM/GIAN)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *