Jelang Nataru, Komisi B DPRD Kudus Siapkan Langkah Antisipasi Lonjakan Harga Pangan

KlikFakta.com, KUDUS – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus tengah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pangan menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Anggota Komisi B DPRD Kudus, Sayid Yunanta mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk membahas langkah antisipasi melonjaknya harga komoditas pangan di akhir tahun ini.

“Untuk antisipasi sembako mahal, kami bakal gelar rapat koordinasi secepatnya dengan pihak pemkab untuk membahas langkah-langkah agar harga sembako tidak naik saat akhir tahun,” ujar Sayid Yunanta, Senin (4/12/2023).

Selain itu, Sayid menuturkan, pihaknya juga akan melakukan pemantauan secara intensif untuk beberapa harga kebutuhan pokok. Hal ini perlu dilakukan guna mengetahui harga sembako di pasaran.

“Kami akan terus lakukan pengawasan sesuai dengan fungsi dari lembaga legislatif itu sendiri. Kami akan terus melakukan pantauan harga komoditas pangan,” tuturnya.

Politikus PKS itu menyebut, faktor kenaikan harga komoditas pangan dipengaruhi oleh beberapa sebab. Salah satunya, berkaitan dengan ketersediaan barang yang minim.

Lebih lanjut, Sayid menegaskan, pemerintah daerah memiliki peran yang cukup sentral dalam upaya untuk menekan kenaikan harga sembako menjelang akhir tahun tersebut.

“Untuk saat-saat seperti ini pemerintah memegang peran penting untuk mengintervensi kegiatan perdagangan melalui kebijakan yang dibuat. Hal itu penting untuk dapat menstabilkan harga sembako di pasaran,” tandasnya.

Sayid menyebut, keputusan pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak), bakal pihaknya godok terlebih dahulu dengan para anggota dan pimpinan komisi B.

Ia berharap, komoditas pangan menjelang akhir tahun nantinya tidak mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Karena kenaikan harga sembako ini cukup memberatkan masyarakat.

“Harapannya harga bisa stabil, barangnya tidak langka. Yang pasti dengan harga yang tinggi akan memberatkan daripada masyarakat itu sendiri,” pungkasnya. (*/Ipung)