Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tim KKN Nawasena Ikhtiar Berantas Buta Aksara Al Quran di Desa Pedalaman Hutan

Program Kegiatan Berantas Buta Aksara yang dilakukan Tim KKN Nawasena di Desa Jatiklampok, Rabu (13/9/2023) (Dok. Tim KKN Nawasena)

KlikFakta.com, BLORA – Tim Nawasena dari KKN – IKMB IAIN Kudus, menggelar program kerja istimewa untuk mengentaskan buta aksara Al-Quran di Desa Jatiklampok, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Kegiatan berlangsung pada Rabu (13/9/2023) melibatkan ibu-ibu dengan usia 30 hingga 70 tahun.

Indana Lu’lu’atul Maknunah dan Amalia Zahroul Afifah selaku penanggungjawab memimpin jalannya kegiatan.

Walaupun berada di desa kecil, semangat mereka untuk memperdalam ilmu agama tidak pernah surut, meski di umur yang terbilang sudah lanjut usia.

Terbukti munculnya ide kegiatan ini dari usulan dan kesepakatan ibu-ibu yang aktif dalam kegiatan pengajian di desa.

Fokus utama program kerja istimewa ini pada penguatan ibadah, mulai dari niat wudhu hingga praktik sholat.

“Selain praktik sholat, kegiatan ini juga memfokuskan pada bacaan, tajwid dan makharijul huruf Al-Qur’an, dan diselingi dengan tanya jawab fiqih ibadah dan fiqih wanita. Yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,” ungkap Indana Lu’lu’atul, Penanggungjawab Program Kegiatan Berantas Buta Aksara.

Senada, Amalia, sesama penanggungjawab mengungkapkan tujuan program ini untuk memperdalam pengetahuan masyarakat tentang ibadah.

“Dengan adanya program ini kami berharap masyarakat semakin tau tentang bacaan sholat dengan baik dan benar. Serta sedikit dapat memahami akan arti dan makna bacaan sholat itu sendiri,” ujarnya.

Mak Jumi, salah satu warga Desa Jatiklampok yang mengikuti kegiatan Berantas Buta Aksara juga sependapat.

“Saya dan ibu-ibu di sini tentunya senang dan bahagia, adanya program berantas buta aksara dapat membantu kita untuk bisa melancarkan dan menghafal kembali akan surat-surat Al-Qur’an dan tata cara praktik sholat dengan benar,” tuturnya.

Tim KKN Nawasena akan terus berupaya maksimal dalam mendukung pendidikan agama di Desa Jatiklampok agar aksara Al-Quran tidak lagi menjadi hal yang asing.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *