Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dapat Keluhan dari Tokoh Petani, Ketua DPRD Kudus Langsung Sidak Pintu Irigasi

Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Masan bersama Komisi C saat melakukan Inspeksi mendadak (sidak) di pintu irigasi Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (13/9/2023). (Ipung/KF)

KlikFakta.com, KUDUS – Usai mendapat keluhan dari para tokoh petani dan masyarakat di Kecamatan Undaan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Masan bersama Komisi C langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) pintu irigasi di Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (13/9/2023).

“Ini permintaan dari para tokoh petani khususnya di wilayah Kecamatan Undaan yang menggunakan air sumber dari Kedungombo yang mengeluhkan dua pintu irigasi sadap bangunan kutuk (Bku) 2 dan Bku 3 yang ada di Desa Glagahwaru dan Desa Kutuk agar dinaikkan,” kata Masan.

Masan mengatakan kondisi dua pintu irigasi tersebut perlu adanya perbaikan dengan cara peninggian. Sehingga distribusi air ke lahan pertanian di beberapa desa yang ada di Kecamatan Undaan tidak lagi terhambat.

“Pintu ini perlu dinaikkan. Karena kami melihat kondisi pintu saat ini meskipun volume air tinggi, namun distribusi airnya terhambat. Jadi pintu ini menghambat air kurang lebih 60 sentimeter,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia menambahkan bahwa, Pemerintah Kabupaten akan membantu pemeliharaan dengan meninggikan kedua pintu tersebut kurang lebih 70-80 sentimeter. Agar air kembali mengalir lancar sesuai yang diinginkan masyarakat.

Ia menambahkan, meskipun pintu irigasi kewenangannya ada di BBWS. Namun, untuk pemeliharaannya bisa dibantu oleh pemerintah daerah. “Kita koordinasikan untuk pemeliharaannya bisa kita tangani,” ungkapnya.

Menghadapi musim tanam (MT)1 ini, Masan meminta untuk segera berbenah. Mengingat 15 September ini direncanakan sudah dimulai MT1 yang ditandai dengan dibukanya air dari Kedungombo.

Meski air dari Kedungombo mulai jalan, jelas Masan, tentunya akan bisa mengairi sawah di wilayah Undaan. Namun, jika kondisi ini dibiarkan irigasi pertanian akan terhambat akibat sempitnya pintu irigasi dan menyebabkan pemborosan air karena saluran irigasinya bermasalah.

“Diharapkan anggaran pemeliharaan di perubahan anggaran bisa dialokasikan untuk ini. OPD nanti yang hitung seberapa besar anggaran yang dibutuhkan. Sehingga ini bisa segera ditangani dan dapat membantu pengairan ribuan hektar lahan pertanian di wilayah Undaan. Itu yang diharapkan,” pungkasnya. (Ipung/*)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *