Indeks Ketimpangan Gender tahun 2022 di Jateng Alami Penurunan

Klikfakta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Jateng mengalami penurunan pada 2022.

Hal itu diungkap oleh Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan saat pers rilis secara daring pada Selasa (1/8/2023).Provinsi Jawa Tengah, jelasnya, sejak tahun 2018 mengalami penurunan IKG. Hal ini menunjukkan semakin baik kesetaraan gender di Jawa Tengah.

Di saat yang sama, mengindikasikan ketimpangan peran antara laki-laki dan perempuan yang semakin mengecil.

Pada tahun 2018, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) mencapai 0,389. Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019 mencapai 0,376 dan kembali turun di tahun selanjutnya hingga berada di angka 0,370.

Tahun 2020 merupakan IKG terendah selama lima tahun terakhir.

Namun IKG sempat naik pada tahun 2021 menjadi 0,377. Lalu pada 2022 turun menjadi 0,371.

“Ini mengindikasikan bahwa ketimpangan gender yang semakin mengecil atau kesetaraan yang semakin baik,” kata Dadang.
Ia melanjutkan, adanya penurunan ini “dipengaruhi dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pasar tenaga kerja”.

Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi ini menunjukkan penurunan jumlah perempuan yang melahirkan di bawah umur 20 tahun.

Ada perbaikan indikator perempuan pernah kawin 15-49 tahun yang saat kelahiran hidup pertama berumur kurang dari 20 tahun (MHPK20).
Indikator ini turun dari 26,7 persen pada 2021 menjadi 26,4 persen pada 2020.

Sementara perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan dua indikator. Pertama, peningkatan persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas.

Persentase perempuan meningkat dari 26,82 persen pada 2021 menjadi 28,79 persen pada 2022. Sedangkan persentase laki-laki meningkat dari 32,26 persen menjadi 34,14 persen pada 2022.

Kedua, peningkatan proporsi keterwakilan perempuan di parlemen yang meningkat pada 2022 menjadi sebesar 20 persen. Meingkat hampir 2 persen dari 2021 yang sebesar 18,33 persen.