Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Gempa Dahsyat Seperti Turki Berpotensi di Indonesia, Ini Wilayahnya

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam Focus Group Discussion “Lesson Learned from Turkey Earthquake for Mitigation Preparedness of the Next Potential Destructive Earthquake in Indonesia”. (foto: BMKG)

KlikFakta.com – Gempa dahsyat seperti di Turki beberapa waktu lalu berpotensi terjadi di Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memaparkan beberapa daerah bisa mengalami gempa multi-segmen.

Ia menjelaskan, ada dua patahan yang terjadi pada gempa Turki. Yakni patahan East Anatolian yang bergerak dengan skala lebih dari magnitudo 7. Beberapa jam kemudian terjadi patahan lainnya di North Atatolian.

“Sehingga ada tida gempa terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Maka daya rusaknya tinggi,” ungkap Dwikorta dalam Seminar Nasional di Sekolah Partai PDI-P, Kamis (2/3).

Dwikorta memaparkan, sejumlah daerah di Indonesia berpotensi mengalami gempa dahsyat itu.

Pada zona Sesar Cimandiri, khususnya di Pelabuhan Ratu dan Sukabumi, terdapat Segmen Cimandiri, Nyalindung-Cibeber dan Rajamandala yang berarah Timurlaut-Baratdaya dan menerus ke Teluk Pelabuhan Ratu.

Sedangkan, zona sesar utama Cimandiri sangat berdekatan dengan jalur Sesar Citarik dan Sesar Cipamingkis yang semuanya merupakan jalur sesar aktif.

“Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini,” kata Dwikorta.

Selain itu, Sesar Semangko, khususnya Kota Bandar Lampung dan Kota Agung dekat Segmen Kumering Utara, Kumering Selatan, Semangko Barat, dan Semangko Timur berarah Baratlaut-Tenggara dan menerus ke Teluk Semangko juga berpotensi.

Zona sesar utama Semangko ini dekat jalur Sesar Semangko Graben dan Sesar Ujung Kulon yang semua merupakan sesar aktif.

Ia melanjutkan, potensi gempa multi-segmen juga dapat terjadi di Kota Banda Aceh lantaran di zona ini terdapat Segmen Aceh dan Seulimeum. Zona sesar utama ini sangat berdekatan dengan jalur Sesar Pidie Jaya, Batee, Tripa, dan Peusangan vang semua merupakan jalur sesar aktif.

Pihaknya pun mendorong penguatan kajian getaran tanah (ground motion) untuk memperkuat peringatan dini gempa bumi.

Selanjutnya, Dwikorita memandang pentingnya penegakan aturan kontruksi bangunan tahan gempa dengan building code.

“IMB dan tata ruang ditetapkan ketat. Kalau zona merah jangan dibangunm sebab nanti jadi kuburan massal,” katanya. Kemudian, ia mengatakan pembangunan bolah di zona oren dan kuning namun dengan syarat ketat.

Sumber: Kompas.com

Share: