Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Perjalanan Helmi Pahlevy: Dari Koleksi Kaset Hingga Jadi Kontestan D’Koplo Indosiar

Perjalanan M Helmi Pahlevy dalam menekuni bidang tarik suara hingga mengikuti D’Koplo Indosiar (Foto: Instagram Helmi Pahlevy)

KlikFakta.com, JEPARA – M Helmi Pahlevy adalah putra daerah Jepara yang mengharumkan nama melalui suara emasnya di panggung nasional. Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang itu mulai fokus belajar menyanyi saat berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).  

Reporter KlikFakta mendapat kesempatan untuk mewawancarai tentang profil perjalanan Helmi Pahlevy menekuni dunia tarik suara pada Kamis (2/2).

Helmi mengatakan kepada KlikFakta, ia memulai kecintaannya pada dunia tarik suara sejak kecil. Ia pun mulai mengoleksi berbagai jenis kaset lagu dan mendengarkannya dengan seksama.

“Itu tak dengerin terus, sampai ikut-ikutan menyanyi, tapi tidak berani show up ke publik,” katanya.

Helmi juga pernah mencicipi perlombaan menyanyi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun gagal lantaran belum menguasai teknik menyanyi.

Menjuarai Berbagai Kompetisi Menyanyi

Dengan pendampingan gurunya, Helmi remaja mulai mengikuti perlombaan.

Saat masih bersekolah di SMA N 1 Pecangaan, ia sukses menyabet juara 1 lomba menyanyi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang diselenggarakan oleh Kodim 0719 Jepara. 

Tak berhenti di situ, ia kemudian mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Jepara dan menjadi juara 1 pada kategori solo pria.

Atas kemenangannya ini ia berhak melangkah ke FLS2N Provinsi.

Meski demikian, ia hanya menyecap satu bulan sesi latihan. Saat itu, ia mendapat pendampingan dari pelatih profesional yang mengajarkan berbagai teknik bernyanyi. 

Selain itu, Pemuda asal Bugel, Kedung tersebut tetap berusaha mencari referensi teknik menyanyi yang baik dan benar di Youtube. “Awal-awalnya susah, tapi harus bisa,” ucapnya.

Dalam waktu yang cepat, ia merasakan progres yang signifikan. Meski begitu, ia kadangkala merasa kesusahan untuk membawakan lagu baru dengan benar dalam kurun waktu cepat.

Untuk mengatasinya, Helmi mendengarkan lagu tersebut seharian dan kadang mencatat bagian yang ia anggap susah.

“Satu lirik hafal, lanjut lagi lirik lain, dan aku ulang terus-terusan. Tapi kadang kala blank,” tukasnya.  

Perjalanan Helmi Pahlevy dalam bernyanyi pun berlanjut di bangku perkuliahan. Pada bulan Juli 2022, ia berhasil menyabet predikat juara 1 dalam ajang perlombaan menyanyi di tingkat universitas.

Kemenangan itu menjadi jalan Helmi untuk mewakili Udinus maju di perlombaan Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida). Ia pun sukses menyabet juara 2 kategori solo pria.

Dari kemenangannya itu, Helmi mulai mendapat permintaan untuk mengisi acara sebagai penyanyi.

Tampil di Ajang D’Koplo

Berawal dari rasa penasaran, Helmi mengawali peruntungannya di panggung nasional melalui ajang D’Koplo Indosiar.

“Aku liat di TikTok sliweran gitu, aku iseng daftar,” ujar Helmi. 

Ia kemudian mengikuti audisi secara daring dengan mengirim videonya menyanyi. Beberapa waktu kemudian, ia mendapat kabar lolos seleksi ke tahap selanjutnya.

Bersama sekitar 30 orang, ia turut dalam proses penyaringan kembali, sebelum melenggang di panggung D’Koplo.

“Jadi mulai audisi itu jam 1 siang, dan aku kebagian di jam 22.30 WIB,” terangnya.

Setelah itu, ia dinyatakan pantas untuk menyanyi di panggung D’koplo.

Ia sempat merasa gugup karena mendapat tampil di urutan pertama, namun ia tetap berusaha untuk menampilkan yang terbaik.

“Pokoknya kalau tampil pertama mesti ada deg-deg-an, takutnya mengecewakan juga,” ujar Helmi.

Sempat mendapat kritikan dari Soimah karena kurang medhok saat membawakan lagu “Kalih welasku”, Helmi menjadikannya sebagai masukan yang luar biasa.

Meski tak bisa melangkah ke babak selanjutnya, Helmi merasa penampilan di ajang tersebut menjadi pembelajaran untuk melangkah ke depan.

“D’koplo bagus sekali, karena di situ ada coach Adibal yang membuatku bisa belajar berbagai teknik menyanyi,” katanya.

“Jadi ada kesalahan, (aku) perbaiki lagi, dan alhamdulillah sampai sekarang ilmu tersebut walaupun baru beberapa hari kemarin, aku maknai buat ke depannya,” sambungnya.

Buah dari keikutsertaan di D’Koplo membuat Helmi mendapat tawaran menyanyikan beberapa lagu yang rencana akan rilis di bulan puasa.

Pernah diberi Harapan Palsu oleh Manajemen Artis

Perjalanan Helmi Pahlevy tak langsung mulus begitu saja. Ia pernah mendapat harapan palsu dari salah satu manajemen artis. 

Manajemen itu telah menjanjikannya melakukan rekaman dan berkolaborasi dengan salah satu artis ibu kota, namun ternyata tak teralisasikan.

Ia pun mengambil hikmah dari insiden tersebut, dengan tidak mudah terpancing dengan janji-janji manis dari siapapun.

“Aku percaya jalan Allah. Saat ini gagal, besok lagi ada hal terbaik buat aku,” kata mahasiswa yang pernah memenangi perlombaan menyanyi pada Ocean Idol Jepara.

Pria penyuka olahraga badminton tersebut juga bergabung dalam grub bernama “Deakustik” dan terus menggembangkan bakat dalam dunia menyanyi.

Dalam proses menekuni dunia tarik suara, ia mengatakan masih ada beberapa orang yang tidak suka dan menghujatnya.

“Penting diriku bisa membuktikan untuk bangkit dari hujatan dan memperbaiki diri ke depan,” ungkapnya.

Ia berujar jika akan terus mencoba mengikuti audisi menyanyi di skala nasional. Di samping itu, Helmi terus mencoba menjadi sosok yang rendah hati.

Penulis: Nur Ithrotul Fadhilah

Editor: Melina Nurul Khofifah

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *