Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Terus Sebut Nama Lembaganya, Komnas Perempuan Tanggapi Podcast Klarifikasi Iklan Rabbani

KlikFakta.com – Komnas Perempuan memberikan reaksinya pada pernyataan host podcast yang menyebut nama lembaganya.

Tanggapan yang diberikan terkait podcast dari kanal Youtube Kasisolusi pada 6 Januari 2023 berjudul “Klarifikasi Video Iklan “Rabbani” Banjir Hujatan Netizen! Sebut: Wanita Tak Berhijab itu Bodoh”.

Dalam rilis siaran pers resminya pada 9 Januari 2023, Komnas Perempuan menyebutkan titik klaim podcast tersebut terhadap lembaganya.

Tepatnya pada menit 02.05 – 02.25 saat berkata “wanita yang berpakaian terbuka itu akan mengundang seorang pria yang berniat berfikiran buruk. Tidak berlaku sebaliknya. Wanita sekehendaknya menggunakan pakaian tertutup. Tidak memberi kesempatan untuk pria yang berfikiran jorok”.

Pernyataan itu disebut mengambil data dari Komnas Perempuan.

“Berkali-kali narasumber dan host menyebutkan nama “Komnas Perempuan” sebagai rujukan data yang dibahas, termasuk menyebutkan faktor-faktor terjadinya kekerasan, termasuk cara berpakaian perempuan,” tulis KOmnas Perempuan dalam rilisnya.

Klaim itu dibantah oleh Komnas Perempuan. Catatan Tahunan (Catahu) yang dikeluarkan per tahun selama 20 tahun (2003-2022) tidak pernah menyebut pakaian perempuan yang terbuka sebagai pemicu kekerasan seksual.

“Berdasarkan pengaduan yang datang langsung ke Komnas Perempuan, pakaian perempuan tidak signifikan sebagai penyebab kekerasan seksual, semua dapat terjadi pada perempuan berpakaian terbuka hingga pakaian yang tertutup,” lanjut rilis itu.

Dengan demikian, Komnas Perempuan menyatakan pernyataan yang dibuat dalam podcast tersebut tidak benar “dan merupakan disinformasi atau menyebarkan informasi menyesatkan”.

Adapun beberapa poin yang disampaikan Komnas Perempuan dikutip dari rilis resminya adalah sebagai berikut:

  1. Penyataan dalam iklan Rabbani merupakan tindakan misoginis dan melekatkan stigma bahwa perempuan adalah penyebab terjadinya kekerasan seksual
  2. Rabbani dan Kasisolusi agar menarik iklan tersebut dan meminta maaf atas kesengajaan termasuk penyebutan menyesatkan pemirsa seolah informasi iklan tersebut berasal dari “data Komnas Perempuan”
  3. Meminta media sosial youtuber dan/atau influencer dalam mengutip data kekerasan terhadap perempuan mengacu pada sumber resmi Komnas Perempuan di www.komnasperempuan.go.id
  4. Mengajak dunia usaha terlibat dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan serta tidak menjadikan kekerasan terhadap perempuan sebagai komoditi iklan, terutama dengan menyampaikan informasi yang tidak benar.

Sumber: https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/klarifikasi-atas-penyebutan-data-komnas-perempuan-untuk-mendukung-iklan-yang-disampaikan-oleh-rabbani

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *