Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pria di Bandar Lampung Menyekap Istri dan 5 Anak, Faktanya Begini…

Rumah kontrakan tempat Rudi diduga menyekap istri dan lima anaknya di Bandar Lampung (Foto: Beritasatu)

KlikFakta.com – Seorang pria bernama Rudi tega menyekap istri dan 5 anaknya dalam rumah bedeng selama 3 hari. Ia sehari-hari bekerja sebagai Pak Ogah di Jalan Antasari, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung

Melansir beritasatu.com, peristiwa penyekapan itu terbongkar setelah tetangga korban curiga. Lantaran penghuni kontrakan tidak terlihat sejak Minggu (22/1) sampai Selasa (24/1).

Ketika menanyai salah satu anak R yang masih SMP, ia menjawab ibunya dikurung di dalam.

Kemudian, warga mengecek rumah tersebut. Mereka terpaksa mendobrak kamar tengah lantaran digembok rantai.

Dari sana, mereka mendapati seorang bayi yang lemas dan panas dingin.

“Anaknya itu ada delapan, tiga sudah sekolah. Anak yang kecil-kecil sama ibunya sekitar umur 5 tahun dan paling kecil 7 bulan,” ucap seorang wanita, Sabtu (28/1) sebagaimana melansir medcom.id.

Lalu warga bersama ketua RT 03, Tri Rahayu, membawa keluarga itu ke puskesmas karena anaknya lemas krang gizi.

Ia membenarkan peristiwa penyekapan oleh bapak kandung itu.

“Saya koordinasi dengan Bhabinkamtibmas langsung ke lokasi. Anaknya yang masih kecil langsung dibawa ke Puskesmas,” kata Tri.

Sementara itu, Rudi Arbudi (43) membantah telah menyekap istri dan 5 anaknya dalam rumah.

“Enggak benar itu, saya nyekap istri dan lima anak saya. Enggak mungkin saya setega itu,” kata dia kepada medcom.id di Polsek Tanjungkarang Timur, Sabtu (28/1).

Ia menjelaskan, saat itu dia pergi ke rumah kerabatnya yang sedang ada hajat nikah di daerah Menggala, Tulangbawang. Karena itu ia menutup pintu tengah kontrakan menggunakan ranta dan gembok.

“Karena saya buru-buru mau pergi, kuncinya saya titipkan kepada anak pertama,” ucap Rudi. Ia beralasan merasa tidak enak karena menumpang mobil teman.

“Saya juga berpesan kepada anak saya. Kalau mau keluar pintu di kunci lagi,” sambungnya.

Ia mengaku istrinya sudah mengetahui kepergiannya ke rumah kerabat. Namun ketika itu istrinya sedang di belakang rumah mencuci pakaian.

Karena itu ia terkejut begitu pulang rumahnya sudah ramai. Tak hanya itu, warga juga menuduhnya melakukan penyekapan.

“Saya pulang Selasa sudah ramai-ramai. Saya dibilang nyekap istri dan anak saya. Padahal enggak kayak gitu, waktu saya pergi saja masih ninggalin duit Rp 120 ribu buat makan mereka,” ucap Rudi.

Sumber: beritasatu, medcom.id

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *