KlikFakta.com – Kondisi Malika, bocah enam tahun yang jadi korban penculikan saat ini sudah mulai membaik semenjak ditemukan pada senin (02/01).
Setelah 26 hari menghilang, Malika ditemukan dalam gerobak yang dibawa Iwan, pelaku penculikan, di daerah Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Saat ditemukan, Malika masih memakai baju lusuh yang dikenakan sebelum diculik.
Diketahui, Iwan memaksa Malika untuk memulung. Meski diberi makan, Malika kerap diancam oleh Iwan.
Dari hasil pemeriksaan oleh tim kesehatan Polri, ditemukan beberapa luka, seperti memar di bibir dan di pinggang akibat tendangan di tubuh mungil Malika.
Namun, kondisi Malika berangsur membaik.
Menurut kakak kedua Malika, Ardya Maharani (20), Malika memang bocah yang mudah akrab dan ceria. Hal ini juga disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.
Dilansir Kompas.di, Kak Seto, sapaan akrabnya, menilai sikap Malika luar biasa. Sebab, dia terlihat baik-baik saja seperti anak-anak pada umumnya.
Padahal, Malika baru saja melewati masa mencekam.
Kuasa hukum Malika, Azam Khan mengatakan kondisi fisik Malika cukup baik dan stabil, bahkan bisa berkomunikasi dengan jelas.
Mengenai biaya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan pihaknya untuk menanggung seluruh biaya perawatan Malika. Kini Malika tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Jakarta.
Sementara itu, Kepala Rumah Sakit Polri, Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto mengatakan akan terus memantau perkembangan fisik dan psikis Malika.
Dilansir Viva.co.id pada Kamis (5/1), pihaknya diminta oleh penyidik untuk menyerahkan hasil visum psikiatrikum.
“Jadi kondisi selama 28 hari dengan orang lain yang menimpa jiwa seperti apa, nanti akan dibuat visum psikiatrikum dengan psikiater. Hasil visum psikiatrikum kiranya dua minggu, kita menunggu karena enggak bisa langsung periksa, harus ajak main dulu, kemudian secara tidak langsung diperiksa kondisi psikisnya,” ungkap Hariyanto.
Meskipun kondisi fisik sudah membaik, Malika masih harus mendapatkan penanganan masalah gizi lantaran mengalami penurunan berat badan cukup signifikan.
Reporter: Nur Ithrotul Fadhilah
Editor: Melina Nurul Khofifah
