KlikFakta.com, KUDUS – Warga di sekitaran Sungai Wulan sekarang tersenyum lebar. Pasalnya, jembatan apung yang menghubungkan Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus dengan Sesa Kedung Waru Lor, Kecamatan Karanganyar, Demak sudah diresmikan.
Melansir dari DetikJateng, jembatan itu diresmikan pada Senin (12/12). Pembukaan jembatan yang diberi nama Setrowaru ditandai dengan pemotongan pita.
Kemudian pemangku masing-masing wilayah mengecek jembatannya.
Masyarakat yang datang pun langsung mencoba menaiki jembatan yang panjangnya 70 meter dan lebar 2,5 meter itu.
“Kami selaku wakil investor mengucapkan terima kasih, jembatan sangat fungsional, sudah saya rembuk terutama kepala desa, memang masyarakat terutama Kedung Waru Lor sangat membutuhkan akses seperti ini,” kata perwakilan investor dari Brebes, Yahya Maulana di sambutan pembukaan.
Sebelum ada kembatan, dia melanjutkan, masyarakat harus menempuh jarak 15 kilometer untuk bepergian ke Kudus. Kondisi ini tentu menyulitkan warga Demak yang bekerja sebagai buruh rokok di Kudus.
“Dengan jembatan ini bisa cepat ke Desa Setrokalangan tidak usah muter Tanggulangin muter saja 7-8 kilometer,” jelasnya.
Pengendara motor yang melintas dikenai tarif Rp 2000 sekali jalan. Namun bagi anak sekolah biayanya gratis.
“Kemarin kita evaluasi ada 700 sampai 800 orang sehari Rp 1 jutaan lebih,” lanjutnya.
Pembagian hasil ini diatur sesuai MoU, pemandu lapak 50 persen dan investor 50 persen.
Adapun, pengerjaan jembatan apung itu menelan biaya Rp 500 juta dan menjadi jembatan apung ke-25 di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kepala Desa Kedung Waru Lor, Kecamatan Karanganyar, Demak, Lukito Budi Utomo mengaku terbantu dengan adanya jembatan apung.
“Waktu sekitar satu bulan sudah selesai, besok sudah mulai dilewati. Pembayaran sepeda motor Rp 2 ribu, anak sekolah pakai seragam gratis, jadi tidak ada banyak. Pabrikan yang lewat Rp 2 ribu,” ungkapnya.
Kepala Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Didik Handono juga menuturkan hal serupa.
Menurutnya, jembatan apung sangat membantu warganya. Untuk ke depan, pihaknya berencana membuat jembatan apung sebagai destinasi wisata.
“Ke depan juga bisa menjdai destinasi wisata baru. Belum diresmukan dijadikan foto, akhirnya viral. Dijadikan tempat wisata berpotensi, bisa pengembangan kuliner dan lainnya,” ungkap Didik.
Sumber: DetikJateng.com