Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ganjar Tolak Beras Impor dari Pusat: Jangan Sampai Masuk Jateng

Ganjar Pranowo unggul dengan tingkat elektabilitas mencapai 24,1 persen

KlikFakta.com – Provinsi Jawa Tengah tidak perlu beras impor dari pusat. Ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar, produksi padi Jateng merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia.

“Sampai hari ini (stok beras) masih (aman). Beras kita juga piknik, beras kita juga pergi kemana-mana karena kita penghasil yang cukup tinggi,” kata Ganjar, dilansir Jawa Pos, Senin (26/12).

Karenanya, dia meminta pemerintah pusat tidak perlu memberikan beras impor ke Jateng.

Pernyataan ini jadi respon dari keputusan pemerintah pusat untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ditargetkan sebanyak 1,2 juta ton pada akhir tahun 2022.

“Maka kemarin ada yang protes, mudah-mudahan sih bulog akan bisa mengendalikan, Badan Pangan Nasional juga mengendalikan, Kementerian Perdagangan (Mendag) mengendalikan, ya Jawa Tengah ngga perlu ya (impor beras) jangan sampai masuk,” kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan, Kabupaten Sragen memiliki lumbung beras besar dengan luas panen 131,9 ribu hektare dan 805,8 ribu ton produksi gabah kering giling (GKG).

“Kemarin Sragen yang menyampaikan ke saya jangan masuk. Terus para pedagangnya protes, kan yang di Sragen juga lumbung ya. Maka betul-betul, tolong ditahan. Bisa dimasukkan ke daerah-daerah yang lebih membutuhkan,” sambungnya.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi dan beras Jateng merupakan yang terbesar ke-2 di Indonesia pada 2022. Produksi padi Jateng mencapai 9,7 juta ton, beras 5,5 juta ton, serta luas panen 1,7 juta hektare.

Sumber: Jawa Pos

Share: