KlikFakta.com, JEPARA – Beberapa nelayan di Jepara masih kesulitan mendapatkan solar. Ini karena persyaratan membeli solar di luar SPBN tidak mudah.
Kondisi ini diperparah dengan oknum nakal yang menyelewengkan BBM solar bersubsidi. Seperti yang terjadi di SPBU Mambak.
Ketua Forum Nelayan (Fornel), Sunarto, menyayangkan kejadian itu.
Dia meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku penyelewengan solar.
“Kami tidak bisa terima dengan itu. Ini yang dirugikan kami dan orang-orang yang semestinya bisa membeli BBM bersubsidi,” kata Sunarto, dilansir TribunMuria, Rabu (21/12/2022).
Pihaknya sudah lama mendengar informasi penyelewengan BBM solar bersubsidi.
Dia juga pernah mengetahui penyelewengan BBM solar bersubsidi di SPBU Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Namun dia tidak tahu bagaimana penindakan hukum terhadap pelaku.
“Sedangkan, buktinya sampai hari ini mereka masih melakukan hal yang sama. Tentunya kami mendesak Polisi agar memproses secara hukum,” ujar Sunarto menambahkan.
Sunarto mengaku pernah mendapat informasi bagaimana para pelaku penyelewengan solar bersubsidi itu beraksi.
Awalnya, mereka membeli solar menggunakan truk yang sudah dimodifikasi.
Hasilnya dikumpulkan di satu tempat di Kecamatan Tahunan.
Solar itu kemudian dijual ke Pati.
Solar itu diduga dijual ke kapal-kapal besar berskala industri.
Menurutnya, tindakan penyelewengan solar itu sangat merugikan nelayan kecil.
Sebelumnya, diketahui sebuah truk modifikasi kepergok warga sedang mengisi solar bersubsidi dengan jumlah banyak di SPBU Desa Mambak, Kecamatan Pakisaji.
Peristiwa terjadi pada Minggu (18/12) sekira pukul 13.00 WIB.
Seorang saksi mata mengaku curiga dnegan truk dan mobil boks yang mengisi solar dengan skala besar.
“Saya angsung tahu truk itu, truk yang pernah saya dapati mengisi solar berjumlah banyak. Pernah saya peringatkan, tapi ini malah kembali lagi,” kata dia, dilansir Global7, Senin (19/12).
Saksi kemudian menghampiri kendaraan itu. Dalam masing-masing kendaraan ada dua pelaku.
Sadar aksinya diketahui, keempat pelaku langsung kabur menaiki mobil boks. Sedangkan truknya ditinggal di SPBU.
Saksi kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Saat diperiksa, di dalam bak truk ternyata terdapat tangki berkapasitas 5000 liter. Di belakang jok truk juga ada 12 plat nomor diduga palsu.
Sumber: TribunMuria, Global7