KlikFakta.com, JEPARA – Bocah berusia 10 tahun berinisial IHF, warga Desa Tulakan Kecamatan Donorojo, Jepara yang jadi korban amukan ayahnya mendapat kunjungan dari Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta.
IHF menjadi korban penganiayaan oleh ayahnya sendiri, AWJ (30) yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (3/11/2022) lalu di rumah pelaku.
Korban dianiaya menggunakan pecahan botol sirup hingga mengalami luka di sebagian besar kelopak mata kanan dan kiri.
Waktu dijenguk, IHF terbaring tidur. Kedua matanya masih ditutup perban karena sebelumnya menjalani operasi selama 3 jam di RSUD RA Kartini.
Sebelumnya, korban juga mendapatkan perawatan selama 7 jam di RS Rehatta Kelet. Korban yang duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah ini ditunggui oleh ibunya, Dewi Zuliastanti (28) beserta neneknya.
Edy Supriyanta mengungkapkan jika saat ini kondisi korban sudah stabil dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kartini. Dirinya berharap IHF segera bisa pulih kembali seperti sediakala.
“Alhamdulilah adik kita ini sudah sadar dan cukup stabil. Mudah-mudahan segera diberikan kesembuhan,Untuk biaya selama di rawat sampai sembuh kami yang akan tanggung. Ini menjadi perhatian serius,” kata Edy, Senin (7/11/22).
Dalam kesempatan itu, Edy menyerahkan bantuan uang tunai kepada ibu korban. Dirinya berharap tidak ada lagi kasus kekerasan kepada anak di Kabupaten Jepara.
“Saat ini pelaku sudah diamankan dan dirawat di rumah sakit jiwa di Semarang. Mudah-mudah tidak ada lagi yang seperti ini di Jepara,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (3/11/2022) sekitar pukul 18.30 WIB. Pelaku saat itu meminum obat yang baru didapat sore hari dari rumah sakit. Namun saat meminumnya, pelaku muntah dan sempat panik.
Karena panik, pelaku memakan kapsul obat dari botol bubuk umpan untuk memancing ikan.
Setelah itu, pelaku mengamuk kepada ayahnya atau kakek korban. Sang kakek lalu lari dan meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Sayang, saat itu banyak warga mengikuti pengajian dan acara lain. Sehingga rumah sekitar sedang sepi.
Saat sang kakek meminta pertolongan, sang anak saat itu sedang bermain handphone. Bocah yang sedang duduk di bangku kelas 5 MI itu tidak mengerti apa-apa. Lalu tiba-tiba diserang ayahnya.