Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Jati Expo 2022 Perkenalkan Puluhan Produk Unggulan UMKM

Gelaran Jati Expo yang berlangsung di Gedung Graha Mustika di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus

KlikFakta.com, KUDUS – Gelaran Jati Expo yang berlangsung di Gedung Graha Mustika di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus memancing antusiasme masyarakat.

“Waktu pelaksanaan sendiri selama 3 hari mulai Selasa sampai Kamis (8-10 November) di Graha Mustika dengan peserta semua desa dan UMKM lokal se-Kecamatan Jati,” terang Camat Jati, Fiza Akbar.

Dia mengatakan tujuan diadakannya expo adalah untuk memfasilitasi produk unggulan UMKM lokal di Kecamatan Jati dan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Sebanyak 53 stan telah diisi oleh para pelaku UMKM untuk menjajakan produk unggulannya.

“Stan ini diisi oleh produk unggulan UMKM masyarakat, desa, dan dari Karang Taruna. Harapan kami hasil UMKM Kecamatan Jati dapat dikenal luas di masyarakat dan dapat menjadi power UMKM Kudus khususnya, sehingga dapat memajukan perekonomian masyarakat Jati,” tandasnya.

Dengan mengusung tema Pemulihan Ekonomi UMKM, kegiatan yang digelar secara indoor ini dibuka dengan ditandai pemotongan pita oleh Bupati Kudus HM Hartopo yang didampingi Asisten Ekonomi Pembangunan Djatmiko, Camat Jati Fiza Akbar, Kepala Dinas PMD Adi Sadhono Murwanto, serta kepala desa setempat.

Bupati Hartopo mengapresiasi kegiatan ini dengan menyebut Jati Expo sebagai langkah inisiatif mendorong UMKM di Kudus, khususnya Kecamatan Jati.

“Apresiasi sekali atas kegiatan Jati Expo ini, apalagi seluruh desa se-Kecamatan Jati turut mendukung dan menyukseskan Expo ini dengan menghadirkan produk UMKM unggulan yang menjadi potensi masing-masing desa,” ucapnya.

Dia juga berharap gelaran expo mampu menjadi faktor pengendali inflasi di Kudus.

“UMKM kita sempat terpuruk, namun dengan banyaknya expo yang diselenggarakan baik di kota maupun desa-desa dapat menahan laju inflasi kita sehingga kita dapat 10 besar di Jateng dalam upaya menahan laju inflasi sehingga berhak mendapatkan reward sebesar 10.4 miliar dari pemerintah pusat,” katanya.

Dana insentif yang didapat dari reward tersebut, menurut Hartopo akan digunakan untuk membuat pasar rakyat di seluruh kecamatan dalam rangka mempertahankan laju inflasi di Kabupaten Kudus. 

“Akan dibuat untuk pasar rakyat, semoga dengan pasar rakyat kita dapat menahan laju inflasi. Karena inflasi kita sudah turun, utamanya inflasi bulanan sebesar 0.02 persen, untuk tahunan sebesar 5.7 sekian persen. Luar biasa pengendaliannya, karena inflasi Kudus dari kemarin lajunya lebih tinggi dari Jateng,” jelasnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *