KlikFakta.com, JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara ingin menyatukan konsep Mangunsarkoro Street (MSS) dan Car Free Day (CFD) di Kota Ukir. Nantinya selain berolahraga, masyarakat akan dimanjakan sajian aneka kuliner dan produk UMKM lainnya setiap Minggu pagi.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta melalui Sekda Edy Sujatmiko mengatakan, kolaborasi antara MMS dengan CFD ini, untuk menyerap pengunjung yang lebih besar. Tentu saja, dengan memberikan berbagai alternatif atau pilihan kepada pengunjung.
“Kami sama sekali tidak bermaksud untuk mematikan atau menurunkan omset pelaku UMKM di MSS. Akan tetapi menyatukan konsep atau mengkolaborasikan kegiatan Minggu pagi agar lebih meriah dan berwarna,” kata Edy, Selasa (13/9/2022).
Edy mengatakan keberadaan Mangunsarkoro Street dan Car Free Day bukan untuk saling berkompetisi, tapi untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk memberikan kesempatan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di luar Mangunsarkoro untuk ikut mendapatkan rejeki di Minggu pagi.
Menurutnya, adanya CFD bukan penyebab tunggal adanya penurunan kunjungan di Mangunsarkoro.
“Namanya kegiatan tentu saja ada grafik naik turun. Itu biasa. Kondisi ini justru mendorong kita untuk berkreasi dan mencari solusi, bagaimana agar kegiatan serta aktivitas tetap stabil atau justru meningkat.” papar Edy.
Dengan disatukannya MMS dengan CFD diharapkan bisa menambah gairah dan daya tarik masyarakat untuk datang berolahraga, rekreasi sambil berbelanja.
Untuk Car Free Day sendiri sebenarnya sudah ada sebelum adanya Mangunsarkoro Street. Namun karena pandemi Covid-19, CFD terpaksa harus dihentikan dengan alasan protokoler kesehatan. Saat ini sudah bisa dimulai lagi.
Dalam konsep kolaborasi, Mangunsarkoro Street digeser sedikit ke arah barat SD N Panggang 1 atau depan DKPP Jepara. Sedangkan CFD digeser ke selatan Tugu PKK sehingga bisa menyatu dengan Mangunsarkoro Street.
“Sehingga penggunjung yang habis olahraga di CFD, bisa nyambung ke Mangunsarkoro Street. Begitu juga sebaliknya. Sehingga banyak alternatif atau pilihan,” kata dia.
Hal ini juga telah mempertimbangkan berbagai hal termasuk kajian arus lalu lintas. Jangan sampai warga yang menggunakan jalan dirugikan dengan adanya kegiatan Minggu pagi.
“Di Jalan Mangunsarkoro ada kantor BPBD yang setiap saat apabila ada kejadian darurat harus segera turun ke lapangan. Ini juga menjadi pertimbangan kami,” katanya.
Tidak hanya itu, Pemkab Jepara ingin memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM di luar Kelurahan Panggang untuk ikut mencari rejeki di Minggu pagi. Pemkab juga berencana untuk menambah tenda – tenda pelaku UMKM agar bisa menampung lebih banyak.
Jika stan UMKM lebih banyak, maka pengunjung akan lebih banyak karena banyak alternatif atau pilihan yang mereka dapatkan.
“Sekali lagi Car Free Day, tidak ada niatan untuk menyaingi Mangunsarkoro atau bahkan mengeliminir. Tetapi untuk bersatu dan bersama sama, menyajikan atau menawarkan kepada masyarakat pilihan pilihan yang lebih bervariatif,” pungkasnya.
(FERDY)