Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kesepakatan Rusia-Ukraina soal Gandum Ditengahi Turki, Bagaimana Jadinya?

Kesepakatan Rusia-Ukraina soal Gandum Ditengahi Turki, Bagaimana Jadinya?

KlikFakta.com – Turki mengatakan sudah mendapat kesepakatan dengan Rusia agar Ukraina bisa melanjutkan ekspor gandum melalui laut hitam.

Melansir BBC, kesepakatan itu ditandatangani pada hari Jumat (22/7/2022) di Istanbul oleh Ukraina, Rusia, Turki, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Ukraina merupakan salah satu pengekspor gandum terbesar di dunia. Invasi sejak 24 Februari sudah membuat rantai perdagangan terputus dan jutaan orang terancam krisis pangan.

Setelah invasi, harga pangan melonjak. Ini mengakibatkan kesepakatan memblokir pelabuhan Ukraina menjadi urgent. Sebanyak 20 juta ton biji-bijian terhambat disalurkan.

Sebelumnya, Kementerian luar negeri Ukraina mengkonfirmasi adanya perundingan soal ekspor biji-bijian di Turki pada Jumat. Kemungkinan sebuah dokumen akan ditandatangani.

Seorang anggota parlemen Ukraina yang lain berkata pihaknya tetap berhati-hati pada keputusan itu.

“Kami belum memiliki kesepakatan,” kata anggota parlemen Odesa Oleksiy Honcharenko kepada program World Tonight BBC Radio 4.

“Kami sama sekali tidak mempercayai orang Rusia. Jadi mari kita tunggu sampai besok untuk keputusan akhir. Semoga tidak akan ada penolakan dari Rusia dan perubahan di menit terakhir.”

“Saya harap besok kita akan mencapai kesepakatan dan Rusia akan sangat menghormatinya.”

Departemen Luar Negeri AS menyambut baik kesepakatan yang ditengahi PBB, tapi pihaknya tetap fokus meminta implementasi pertanggungjawaban Rusia.

“Kita seharusnya tidak pernah berada di posisi ini sejak awal. Ini adalah keputusan yang disengaja dari pihak Federasi Rusia untuk membuat makanan menjadi senjata,” kata juru bicara departemen Ned Price.

Adapun rencana dalam kesepakatan meliputi:

  • Kapal Ukraina memandu kapal biji-bijian masuk dan keluar melalui perairan pelabuhan yang ditambang
  • Rusia menyetujui gencatan senjata sementara pengiriman bergerak
  • Turki – didukung oleh PBB – memeriksa kapal, untuk menghilangkan ketakutan Rusia akan penyelundupan senjata.

Kesepakatan itu juga dimaksudkan untuk memfasilitasi ekspor gandum dan pupuk Rusia melalui Laut Hitam.

PBB dan Turki telah bekerja selama dua bulan untuk menengahi kesepakatan biji-bijian, di tengah kecemasan global tentang krisis pangan.

Rusia membantah memblokade pelabuhan Ukraina. Rusia menyalahkan Ukraina karena meletakkan ranjau di laut dan sanksi Baratlah yang memperlambat ekspor Rusia sendiri.

Namun Ukraina mengatakan angkatan laut Rusia mencegah pengiriman gandum dan ekspor lainnya. Termasuk menuduh pasukan pendudukan Rusia mencuri gandum dari pertanian Ukraina.

Jika penandatanganan berjalan sesuai rencana, maka kesepakatan ini akan menjadi yang pertama setelah invasi dimulai.

Meskipun sepertinya ekspor gandum menemui titik terang, perbincangan soal genjatan senjata masih jauh dari angan.

“Perjanjian ekspor biji-bijian, yang sangat penting untuk ketahanan pangan global, akan ditandatangani di Istanbul di bawah naungan Presiden [Recep Tayyip] Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Tuan Guterres bersama dengan delegasi Ukraina dan Rusia,” kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin.

(MM)

Share: