KlikFakta.com, KUDUS – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kudus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 dengan menggelar IVA tes dan khitan massal. Kegiatan bertajuk bulan bakti tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu (20/7).
Ratusan peserta yang terdiri dari 150 peserta IVA tes dan 26 peserta khitan nampak tertib menunggu giliran.
Ketua GOW Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, hadir memberikan sambutan untuk membuka kegiatan. Dirinya mengapresiasi panitia penyelenggara dan dukungan dari seluruh pihak atas terlaksananya bulan bhakti.
Dia menyebut, bulan bhakti adalah bentuk kontribusi organisasi-organisasi wanita kepada masyarakat. “Ini sebagai wujud kontribusi GOW untuk kemakmuran masyarakat. Yang dimana GOW juga turut serta membantu pemerintah dalam bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Kegiatan juga bertujuan untuk mengedukasi pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi.
Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) test merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) sedini mungkin. Karena, gejala awal kanker tersebut sulit terdeteksi tanpa adanya tes awal.
“IVA tes juga sebagai pengingat kaum perempuan supaya selalu menjaga kesehatan organ reproduksi. Karena kanker serviks susah terdeteksi dan terkadang baru diketahui setelah stadium tinggi,” tuturnya.
Usai sambutan, Mawar Hartopo menyempatkan diri untuk menyapa para peserta khitan. Mereka rata-rata masih siswa sekolah dasar. “Hebat semuanya sudah berani khitan, semoga jadi anak yang soleh dan nurut kepada kedua orang tua, dan pinter sekolahnya,” ujarnya ketika menyapa semua peserta khitan.
Sebagai Ketua Panitia, Erwin Catur Sulistiyanto, melaporkan bahwa bulan bakti terlaksana atas sinergi seluruh organisasi wanita di Kabupaten Kudus yang tergabung dalam GOW. IVA tes dan khitan dapat dilangsungkan secara gratis berkat donasi perusahaan Nojorono, Sukun, dan beberapa donatur swasta lainnya.
Salah satu orang tua, Santoso, warga Desa Jepang, Mejobo, mengaku senang dapat mengikutsertakan anaknya dalam khitan massal. Ia mengungkapkan, mengetahui kegiatan tersebut dari perangkat desa setempat jauh hari sebelumnya.
“Sebelumnya sudah ditawari ikut dari desa, karena anak saya sudah baligh. Alhamdulillah sekarang bisa diikutkan, gratis,” katanya.
Sementara anaknya, Ahmad, yang masih berstatus siswa di sekolah tingkat dasar terlihat tenang menunggu giliran khitan. Dia yang ditemani sang ayah mengaku tidak takut karena sudah memiliki niat. Setiap peserta mendapatkan bingkisan berupa sarung dari panitia dan juga obat-obatan.(*)